Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) bakal mengencangkan ikat pinggang guna mengantisipasi keperkasaan dolar terhadap rupiah.
Wakil Ketua GAPMMI Sribugo Suratmo mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah langsung berdampak pada biaya bahan baku impor untuk makanan.
"Sebagian besar bahan baku yang impor itu langsung kena, gandum, tepung terigu, sebagian kita kan memang terus terang memakai bahan baku itu," kata Sribugo saat dihubungi detikFinance, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ya makanan dan minuman dalam kemasan, kalau minuman kan botol plastik, bahan baku pelastiknya impor," ujar dia.
Meski demikian, kata Sribugo, GAPMMI masih belum menentukan kapan untuk menaikan harga makanan dan minuman dalam kemasan yang bahan bakunya berasal dari impor. Yang pasti pihaknya akan mengefisiensikan produksi.
"Siap-siap pasti, dan yang penting harus efisien, jangan boros. Seminggu dua minggu ini," tutup dia.