Setelah terjadinya pelemahan rupiah dalam beberapa bulan terkahir, penjual kaos jersey di Tanah Abang terkena imbasnya.
Hal tersebut diakui oleh Pedagang Grosir Jersey Dewanto. Dua mengaku semua jersey yang dijualnya merupakan barang impor yang dikirim dari Thailand.
"Karena impor, yang paling berasa karena selisih kurs," kata dia saat ditemui detikFinance.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ambil contoh, untuk jersey dengan harga modal US$ 4. Saat kurs Rp 13.000, maka biaya modal untuk sepotong jersey adalah Rp 52.000, namun saat kurs olar AS menjadi Rp 14.000, maka harga modal sepotong jersey secara otomatis menjadi Rp 56.000.
Di lain tempat, Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman menjelaskan kenaikan hargga terjadi lanatran bahan baku pakan ternak seperti bungkil kedelai hingga tepung daging selama ini impor. Nah, harga bahan baku tersebut sekarang naik seiring penguatan nilai tular dolar AS terhadap rupiah
"Ini bungkil kedelai dan tepung daging dan tulang kan impor jadi harganya naik. Kalau bungkil kedelai dari Rp 5.200/kg jadi Rp 7.600/kg kalau tepung daging dan tulang naik dari Rp 7.900/kg menjadi Rp 8.500/kg," kata Sudirman.
Menurut Sudirman kenaikan harga bahan baku ternak bisa menyebabkan harga pakan ternak naik, namun tidak akan di atas 10%. Ini karena persaingan di antara pengusaha makanan ternak cukup ketat dan masing-masing masih mempunyai stok.
Mengacu pada kondisi tersebut, Sudirman memperkirakan harga pakan ternak naik dalam kisaran yang tak terlalu lebar.