Ekonom dari Bank Central Asia (BCA) David Sumual memproyeksikan, pelemahan nilai rupiah bakal berlangsung sampai semester II-2018.
"Ya ini masih tergantung eksternal, saya bilang mungkin tergantung juga gimana keberlanjutan isu perang dagang, kalau mereda bisa bantu rupiah, lalu isu The Fed yang bagaimana kondisi ekonomi AS, saya perkirakan tekanan berlangsung sampai semester II," kata David saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Dia menyebut tren pelemahan nilai rupiah juga masih bisa diantisipasi oleh Bank Indonesia (BI) dengan menaikkan kembali suku bunga acuannya. Langkah tersebut dianggapnya bisa menahan pelemahan rupiah terlalu dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, diikuti dari Reuters, Kamis (28/6/2018). Dolar AS bergerak dari Rp 14.173 dan melonjak ke level tertingginya di Rp 14.270. The Greenback kemudian sempat turun lagi ke Rp 14.255 dan naik lagi hingga Rp 14.275.