Dolar AS Mulai Jinak, Tetap Waspada

Dolar AS Mulai Jinak, Tetap Waspada

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 07 Sep 2018 07:45 WIB
Dolar AS Mulai Jinak, Tetap Waspada
Foto: Lamhot Aritonang

Direktur for Investment Strategy PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat menilai salah satu penyebab lemahnya rupiah juga dari perilaku konsumtif masyarakat Indonesia. Terbukti dari banyaknya barang impor masuk ke Indonesia yang bersifat konsumtif.

"Sekarang ini gara-gara kelakuan konsumtif kita juga dan kurang produktif kita," tuturnya di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Perilaku yang konsumtif dengan membeli produk-produk impor turut membuat defisit transaksi berjalan Indonesia terus membesar. Pada kuartal II-2018 defisit transaksi berjalan RI sudah mencapai 3,04% terhadap PDB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Impor juga turut membuat permintaan akan dolar Amerika Serikat (AS) membesar. Sehingga mendorong rupiah semakin melemah.

Selain itu, menurut Budi gaya hidup generasi milenial juga ikut berperan menekan rupiah. Saat ini kecenderungan generasi milenial hidup mementingkan liburan ke luar negeri ketimbang investasi.

"Coba tanya saja anak milenial, mereka lebih banyak plesiran ke luar negeri dan pakai gadget impor dari luar. Jadi harus perbaiki diri juga," tambahnya.

Meski begitu, Budi menegaskan, kondisi pelemahan rupiah saat ini tidak bisa disamakan dengan kondisi saat krisis moneter di 1998 ataupun 2008. Menurutnya pelemahan ini baru sebatas teguran agar masyarakat Indonesia dan pemerintah berbenah diri.

"Ini bukan mengarah ke krisis yang akan fatal, ini teguran agar kita bangun untuk memperbaiki diri," tegasnya.

Hide Ads