Lantaran ada perubahan asumsi nilai tukar maka pendapatan negara diproyeksi meningkat Rp 10,3 triliun.
"Itu terdiri dari pendapatan PPh migas yang naik Rp 2,2 triliun dan pendapatan dari PNBP yang naik Rp 8,1 triliun," tutur Sri Mulyani.
Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) itu terdiri dari kenaikan penerimaan SDA migas sebesar Rp 6,2 triliun, SDA non migas Rp 1 triliun dan PNBP lainnya Rp 0,9 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu pemerintah tetap menjaga defisit anggaran di level 1,84% terhadap PDB. Sementara cadangan belanja negara menjadi Rp 14,4 triliun.
"Cadangan belanja negara inilah yang digunakan untuk penanggulangan bencana dalam hal rehabilitasi dan rekonstruksi di Lombok dan Palu," tutup Sri Mulyani.