Nasib Anak Usaha Garuda
Irfan mengatakan pihaknya bakal merampingkan jumlah anak usaha Garuda Indonesia. Salah satu opsinya dengan kembali menggabungkan anak usaha ke induk di atasnya.
"Sudah ada beberapa rekomendasi untuk segera dieksekusi beberapa bisnis unit atau anak usaha itu kita masukkan kembali ke induknya. Itu untuk mengurangi jumlah cucu. Ini adalah inisiatif general seperti yang sudah disampaikan Pak Erick sebelumnya," kata Irfan.
Selain itu, pihaknya juga melakukan konsolidasi dengan BUMN lainnya untuk bisnis hotel yang dikelola oleh PT Aero Wisata. Hotel ini rencananya akan dikonsolidasi bersama bisnis hotel BUMN lainnyandi bawah naungan Inna Hotel Group.
"Kita partisipasi aktif untuk konsolidasi hotel di bawah naungan Inna Hotel. Sudah dalam eksekusi untuk lakukan itu," katanya.
Garuda Indonesia sendiri tercatat memiliki 26 anak dan cucu perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Di antaranya low cost carrier (LCC), ground handling, inflight catering, maintenance facility, jasa teknologi informasi, jasa reservasi, perhotelan, transportasi darat, e-commerce & marketplace, jasa ekspedisi kargo, serta tour & travel.
Selain itu, Perseroan juga akan berupaya memperbaiki tata kelola manajemen satu per satu. Namun demikian, dia berharap agar publik bisa membedakan apa yang terjadi selama ini antara fakta atau sekadar persepsi.
"Ada fakta, ada persepsi. Itu beda. Mohon dipahami, yang berkembang selama ini bisa jadi 100% tidak benar. Good corporate governance pasti akan kita jalani," katanya.
Pihaknya juga memastikan seluruh tata kelola perusahaan bisa dilakukan dengan benar sesuai dengan aturan yang berlaku. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menunjuk akuntan publik big four.
"Garuda sudah memutuskan untuk menggunakan auditor big four yang sangat ketat. Saat ini sedang berlangsung. Kita sangat siap jika ditemukan hal-hal yang perlu dikoreksi. Kita akan terapkan GCG sepenuhnya sesuai arahan Pak Menteri (BUMN)" ungkapnya.
(eds/ang)