Dolar AS Dekati Rp 16.000, Krisis di Depan Mata?

Dolar AS Dekati Rp 16.000, Krisis di Depan Mata?

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 20 Mar 2020 05:28 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah akhirnya tembus ke level Rp 15.000. Ini adalah pertama kalinya dolar AS menyentuh level tersebut pada tahun ini.
Foto: Rengga Sancaya

Bahaya Rupiah Loyo

Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) bila dampak pelemahan rupiah ini tak dapat dibendung, mau tak mau, para pelaku tekstil akan menghentikan sementara produksinya sampai kondisi normal kembali.

Nilai dolar AS yang terlalu tinggi akan membuat biaya bahan baku bisa bengkak mengingat sebagian besar bahan baku tekstil dipenuhi lewat impor.

Nilai dolar AS yang terlalu tinggi akan membuat biaya bahan baku bisa bengkak mengingat sebagian besar bahan baku tekstil dipenuhi lewat impor.

Bagi pengusaha, kenaikan biaya produksi sebenarnya bisa diimbangi dengan menaikkan harga jual. Hanya saja, itu bukan keputusan bijak mengingat daya beli masyarakat juga tengah rendah.

Pilihannya adalah menghentikan kegiatan produksi daripada memaksakan tetap berproduksi namun produk yang dihasilkan tak terserap masyarakat karena harganya terlalu mahal.

"Sampai hari ini produksi masih berjalan normal. Tapi kalau hasil produksi tidak terserap, ujung-ujugnnya juga harus berhenti produksi juga, realistis saja," ujar Ketua Umum API Jemmy Kartiwa kepada detikcom, Kamis (19/3/2020).


Penguatan dolar AS terhadap rupiah juga dikhawatirkan dapat menaikkan sejumlah harga produk pangan. Lantaran, mayoritas bahan baku produk pangan yang ada saat ini masih bergantung pada bahan baku impor.

"Tentu kami khawatir (dengan penguatan dolar AS terhadap rupiah) karena ini akan berpengaruh terhadap harga pokok kita, yang terus terang di industri makanan dan minuman ini masih banyak tergantung dari impor bahan bakunya, ditambah situasi corona seperti ini tentu menjadi beban baru bagi industri, walau untuk ekspor akan lebih baik, tapi kan ekspor sendiri sekarang dalam keadaan sulit," ujar Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman kepada detikcom, Kamis (19/3/2020).



Simak Video "Video Ketua MPR soal Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu Per USD: Momentum Tingkatkan Ekspor"
[Gambas:Video 20detik]

(eds/ang)

Hide Ads