'Obat Kuat' untuk Dongkrak Stamina Rupiah

'Obat Kuat' untuk Dongkrak Stamina Rupiah

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 08 Apr 2020 09:21 WIB
Illustrasi Rupiah dan Dollar
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto

Rupiah Menguat

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut rupiah menguat dan menekan dolar AS hingga 1,56%. Perry menjelaskan kondisi keuangan global termasuk Indonesia saat ini masih terdampak Corona dan mempengaruhi pergerakan pasar keuangan di berbagai negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp 16.125 per dolar AS, ada penguatan Rp 255 atau 1,56% dari penutupan kemarin. Alhamdulillah sejak minggu lalu, langkah yang dilakukan BI untuk nilai tukar diridai Allah yang maha kuasa, sehingga nilai tukar bergerak stabil dan menguat," kata Perry.

Dia menambahkan, komunikasi yang intensif antara BI, Kementerian Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan regulator industri keuangan mendorong penguatan nilai tukar rupiah.

ADVERTISEMENT

"Kami teleconference dengan ibu Menkeu untuk menjelaskan langkah-langkah kebijakan ini dengan investor Asia dan Eropa sebagai lanjutan komunikasi kita minggu berikutnya," imbuh dia.

Perry juga menyampaikan terima kasih kepada pelaku pasar dan eksportir sehingga bid over berjalan baik dan rupiah bergerak stabil serta cenderung menguat.

Dia menyebut BI berkomitmen berada di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, jika diperlukan intervensi maka BI akan mengambil langkah tersebut.

"Insya Allah akhir tahun ini bisa mengarah ke Rp 15.000 dan insya Allah akan diridai. Pemerintah, BI, LPS berupaya untuk menjaga perekonomian dan memulihkan ekonomi ke depan," kata dia.

Mengutip data Reuters, nilai dolar AS pada Selasa tercatat Rp 16.112, melemahnya dolar AS ini membuat mata uang Garuda kembali menguat.



Simak Video "Video Ketua MPR soal Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu Per USD: Momentum Tingkatkan Ekspor"
[Gambas:Video 20detik]

(kil/ara)

Hide Ads