Tensi AS-China Tinggi Gegara TikTok, Wall Street Dibuka Loyo

Tensi AS-China Tinggi Gegara TikTok, Wall Street Dibuka Loyo

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 07 Agu 2020 21:19 WIB
Bursa saham Wall Street di AS
Foto: Reuters
Jakarta -

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Jumat (7/8/2020). Pelemahan ini terjadi akibat perlambatan yang tajam pada pertumbuhan lapangan pekerjaan di AS setelah Presiden Donald Trump mengumumkan akan melarang TikTok dan aplikasi messaging WeChat.

Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) melemah 65,30 poin (-0,24%) pada pembukaan perdagangan pukul 09:44 waktu setempat (20:48 WIB) ke 27.321,68. Nasdaq Composite .(.IXIC) turun 35,54 poin (-0,32%) ke 11.0752,53 pada bel pembukaan.

Sementara itu, S&P 500 (.SPX) dibuka lebih rendah sebesar 9,11 poin (-0,27%) pada 3,340,05.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip CNBCIndonesia, Data Departemen Tenaga Kerja menyebutkan bahwa ada 1,763 juta lapangan pekerjaan yang terbuka pada Juli. Angka ini lebih baik konsensus ekonom dalam polling Dow Jones yang memprediksi angka 1,48 juta, tapi anjlok dari capaian Juni sebanyak 4,8 juta.

Angka pengangguran Juli tercatat sebesar 10,2% atau lebih baik dari ekspektasi yang berada di angka 10,6%. Sebulan sebelumnya, angka pengangguran berada di level 11,1%.

ADVERTISEMENT

"Ini hanya menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja Juli masih statis, tak ada tanda pelemahan lebih buruk akibat ancaman lonjakan kasus Covid-19," tutur Kepala Perencana Investasi Principal Global Investors Seema Shah, sebagaimana dikutip CNBC International.

Rilis tersebut muncul di kala Gedung Putih dan anggota Kongres masih alot mencapai kesepakatan atas paket stimulus untuk memperbarui tunjangan pengangguran sebesar US$ 600 per pekan yang bakal habis masa berlakunya bulan ini.

"Posisi kami sungguh jauh berseberangan," tutur Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang juga pentolan partai Demokrat. Komentar tersebut memberi gambaran ke pasar bahwa kesepakatan soal stimulus masih jauh panggang dari api.

Trump sebelumnya telah mengancam menarik diri dari pembicaraan dan mengambil kebijakan secara sepihak untuk mengatasi persoalan tunjangan pengangguran dan moratorium penyitaan rumah milik debitur program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang gagal bayar.




(dna/dna)

Hide Ads