Jelang Debat Panas Trump-Biden, Bursa Saham Global Merosot

Jelang Debat Panas Trump-Biden, Bursa Saham Global Merosot

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 29 Sep 2020 20:45 WIB
Pilpres AS: Siapa yang unggul dalam jajak pendapat, Donald Trump atau Joe Biden?
Foto: BBC World
Jakarta -

Saham-saham Eropa tergelincir di pembukaan perdagangan hari ini. Kemerosotan ini terjadi karena investor masih menunggu gelaran 'panas', yakni debat Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump versus Joe Biden. Faktor lainnya adalah paket stimulus fiskal AS terbaru yang masih ditunggu-tunggu para investor.

Dilansir dari Reuters, Selasa (29/9/2020), indeks saham STOXX 600 (.STOXX) turun 0,4%, mengikis keuntungan besar dari hari sebelumnya. Lalu, indeks di Frankfurt (.GDAXI), Paris (.FCHI) dan London (.FTSE) masing-masing turun antara 0,4% -0,5%.

Dilihat dari sektor, indeks saham 600 bank Eropa .SX7P, lalu indeks saham dari para produsen mobil .SXAP, dan indeks 600 travel agent dan rekreasi Eropa .SXTP, semuanya turun antara 0,7% dan 0,9%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investor sedang menimbang potensi dampak pada ekonomi AS baik dari terpilihnya kembali Presiden Donald Trump, atau kemenangan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.

Banyak yang melihat kemenangan Biden meningkatkan peluang stimulus fiskal lebih lanjut untuk melawan tekanan ekonomi dari pandemi virus Corona (COVID-19), menilai skenario seperti itu akan menguntungkan bagi saham.

ADVERTISEMENT

"Apa yang tampak jelas adalah jika Anda melihat gelombang biru, gerakan Demokrat, Anda akan melihat stimulus fiskal yang substansial," kata Ahli Strategi Pasar Global J.P Morgan Asset Management Mike Bell, ahli strategi pasar global di J.P. Morgan Asset Management.

Melalui kampanyenya, Biden memanfaatkan serangan baru terhadap Trump, yakni dengan tuduhan petahana Partai Republik itu mempermainkan sistem untuk menghindari pembayaran pajak yang adil.

"Debat malam ini akan menjadi kritis, karena ini merupakan salah satu peluang atau bola mati terakhir bagi salah satu kandidat untuk mengubah kontur balapan," tulis analis Deutsche Bank dalam sebuah catatan.

Tak hanya bursa Eropa, bursa AS juga dipastikan dibuka rendah. Apalagi S&P 500 dan Nasdaq telah melepaskan keuntungan dari penjualan sebelumnya, dan dipastikan akan tergelincir ke wilayah negatif.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Dilihat dari sektor yang terpukul juga tak berbeda jauh dari Eropa, yakni hotel, bank dan maskapai penerbangan.

Ketika angka kematian COVID-19 secara global naik lebih dari 1 juta, investor tetap fokus menunggu paket stimulus baru yang akan ditetapkan pemerintah untuk memulihkan ekonomi.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengatakan pada hari Senin bahwa anggota parlemen dari Partai Demokrat mengumumkan tagihan bantuan virus Corona senilai US$ 2,2 triliun atau sekitar Rp 32.830 triliun (kurs Rp 14.923). Dalam beberapa terakhir, Pelosi memperkirakan kesepakatan dapat dicapai dengan Gedung Putih terkait paket stimulus virus Corona baru, dan pembicaraan terus berlanjut.

Di sisi nilai tukar, dolar masih stabil di posisi 94.185, menjauh dari level tertinggi selama dua bulan terakhir 94.745 yang dicapai minggu lalu.

Sebelumnya, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang. MIAPJ0000PUS melandai. Sementara,indeks blue-chip CSI 300 China .CSI300 naik 0,2%, meskipun indeks Hang Seng Hong Kong .HSI turun 0,9%.

Pasar Asia telah didukung oleh tanda-tanda positif seputar pemulihan ekonomi China, meskipun malapetaka yang terus berlanjut yang disebabkan oleh pandemi virus Corona telah menimbulkan kekhawatiran tentang valuasi yang tinggi.

Di tempat lain, Poundsterling memperpanjang kenaikan semalam karena optimisme tentang pembicaraan antara Uni Eropa dan Inggris terkait kesepakatan perdagangan setelah peristiwa Brexit.

Pound naik 0,2%, menjadi US$ 1.2863, tepat di bawah angka $ 1.2930 yang disentuh semalam. Terhadap Euro, Poundsterling berpindah tangan pada 90.775 pence.



Simak Video "Video: Trump Nggak Mau Hubungannya dengan Elon Musk Makin Memanas"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads