Saham label musik band K-pop BTS, Big Hit Entertainment ditutup 258 ribu won setara Rp 3,3 juta (kurs Rp 12,87 ), angka itu melonjak 90% dari harga saham saat Big Hit melakukan penawaran umum perdana atau IPO dengan harga 135 ribu won (Rp 1,7 juta).
Dikutip dari CNN, Jumat (16/10/2020) kini Big Hit terlihat menjadi ketergantungan dengan BTS yang pada akhirnya grup band itu menjadi aset bagi label. Big Hit mengumpulkan hampir 963 miliar won (Rp 12 triliun) dan dengan harga IPO terbesar di Korea Selatan sejak Juli 2017.
Investor menyambut baik saham baru ini dengan antusias ketika mereka memulai perdagangan di Seoul. Big Hit sekarang bernilai sekitar 8,7 triliun won (Rp 111,9 triliun), membuatnya lebih berharga daripada tiga label rekaman terbesar di negara itu. Hal itu hampir seluruhnya berkat BTS, grup ini juga menyumbang 97% dari penjualan Big Hit tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum masa jaya Big Hit, industri musik Korea Selatan didominasi oleh tiga label musik yakni JYP Entertainment, SM Entertainment dan YG Entertainment yang menghasilkan artis K-pop terbesar, termasuk Girls 'Generation, SHINee, GOT7, Big Bang dan PSY.
BTS yang memiliki akronim Beyond the Scene, diciptakan oleh Big Hit yakni label yang saat itu yang jauh lebih kecil. Label ini didirikan pada 2005 oleh produser Bang Si-hyuk, yang juga dikenal sebagai Hitman Bang.
Tujuh tahun sejak debut, BTS telah memecahkan rekor dan menjadi kekuatan di industri musik. Mereka telah menjual lebih banyak album fisik di Amerika Serikat tahun ini daripada Harry Styles, Billie Eilish atau Justin Bieber. Mereka juga menjadi grup pertama dari Korea Selatan yang memenangkan Penghargaan Musik Billboard.
Lagu Dynamite BTS masuk di puncak teratas di Billboard Hot 100 dan BTS menjadi artis Korea Selatan pertama yang menacapai titik itu. Menurut Kementerian Kebudayaan dan Lembaga Penelitian Pariwisata Korea, pencapaian itu menyumbang sekitar 1,7 triliun won (Rp 21,8 triliun) untuk ekonomi Korea Selatan.
Kesuksesan BTS telah mengubah nasib Big Hit. Tahun lalu, Big Hit melaporkan penjualan 587 miliar won (Rp 7,5 triliun), angka itu naik hampir dua kali lipat dari total tahun sebelumnya. CEO perusahaan investasi SCORE, Park Ju-gun mengatakan 90% pendapatan Big Hit berasal dari kesuksesan BTS.