Wall Street menguat di penutupan perdagangan kemarin. Di saat bersamaan Indeks Nasdaq Composite (COMP) meraih rekor tertingginya dengan kenaikan 63,13 poin atau 0,5% dari level sebelumnya menjadi 12.658,19.
Namun, tak semua indeks saham AS naik pada perdagangan kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average tercatat turun 44,77 poin atau 0,15% ke 30.154,54 dan S&P 500 naik tipis 6,55 poin atau 0,18% ke 3.701,17.
Adapun total volume perdagangan saham di bursa AS saat itu mencapai 9,9 miliar saham dengan rata-rata 11,4 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebabnya tidak lain karena para investor tengah menanti paket stimulus ekonomi fiskal yang diyakini berpotensi cair setelah Federal Reserve mengulangi janjinya untuk mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol persen.
"Sejauh kami melihat ada sedikit kenaikan setelah pertemuan (The Fed), hal itu mungkin mencerminkan kepercayaan yang berkelanjutan di pihak investor yang percaya bahwa suku bunga rendah untuk jangka waktu yang lama memberikan dukungan untuk harga saham bahkan pada level yang meningkat ini," ujar Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey dikutip dari Reuters, Kamis (17/12/2020).
Kenaikan bursa AS kemarin ditopang oleh saham teknologi, banyak di antaranya diuntungkan dari perubahan kebiasaan konsumen masyarakat karena pandemi, mendorong Nasdaq ke rekor tertingginya. Saham Microsoft melonjak 2,4%.
Namun, belakangan ini sentimen investor AS kerap terombang-ambing antara optimis dengan distribusi awal vaksin COVID-19 dengan kekhawatiran peningkatan kasus COVID-19.
Buktinya, bulan lalu, data menunjukkan penjualan ritel AS turun 1,1% dari Oktober karena kenaikan kasus baru COVID-19 dan penurunan pendapatan rumah tangga.
Indeks maskapai S&P 500 juga turun 1,8% setelah JPMorgan mengeluarkan beberapa penurunan di sektor ini.
Southwest Airlines Co turun 1,5% setelah menunjukkan kenaikan kas yang lebih tinggi pada kuartal keempat, serta peningkatan pembatalan perjalanan pada bulan Desember.
Alphabet turun tipis 0,2% setelah Jaksa Agung Texas Ken Paxton mengatakan dia akan mengajukan gugatan multi-negara terhadap perusahaan induk Google.
Penjual ganja Tilray Inc melonjak lebih dari 18% setelah itu dan saingannya Aphria Inc setuju untuk menggabungkan operasi mereka dan menciptakan produsen ganja terbesar berdasarkan penjualan. Aphria kehilangan 0,9%.
Dengan ketidakpastian pasar belakangan ini tercatat S&P 500 telah membukukan sebanyak 31 level tertinggi barunya selama 52 minggu terakhir dan belum ada posisi terendah baru sedangkan Komposit Nasdaq mencatat 177 level tertinggi baru dan 15 terendah baru.
(eds/eds)