Beda Investor dan Trader dalam Pilih Saham, Kamu yang Mana?

Beda Investor dan Trader dalam Pilih Saham, Kamu yang Mana?

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 14 Feb 2021 13:47 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Investor dan trader merupakan dua jenis pelaku pasar modal yang berbeda. Mereka memiliki sifat berbanding terbalik, baik pola pikir dalam berinvestasi maupun dalam memilih saham.

Melansir berbagai sumber, investor berinvestasi di pasar modal dalam jangka panjang, hitungannya tahunan. Karena jangka panjang mereka memilih sebuah saham berdasarkan fundamental emitennya.

Pada umumnya para investor menggunakan valuasi ketika memilih saham yang ingin dibeli. Ada banyak cara untuk melihat valuasi sebuah saham yang umumnya mengacu pada beberapa rasio seperti Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), Debt Equity Ratio (DER).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasio-rasio tersebut bisa dibandingkan dengan industri atau saham sejenis lainnya. Misalnya saham A memiliki PBV 0,75x, sementara saham lain dalam satu sektor PBV-nya mencapai 3x, artinya saham itu terbilang murah. Tapi hati-hati juga, karena ada saham yang murah karena memang fundamentalnya sudah hancur.

Terkadang investor juga memadupadankan perhitungan valuasi dengan technical. Biasanya investor akan menggunakan grafik technical secara bulanan untuk melihat area support saham yang tengah diincar.

ADVERTISEMENT

Terakhir investor cenderung membeli saham secara periodik atau dengan kata lain mereka menabung saham. Sebab mereka akan menanamkan modalnya untuk jangka waktu yang lama. Mereka akan memilih saham berkapitalisasi besar atau big cap yang masuk dalam kategori blue chip.

Sedangkan trader sebaliknya, mereka berburu capital gain atau kenaikan harga saham dalam jangka pendek, bahkan bisa kurang dari sebulan.

Target mereka adalah saham-saham yang sangat aktif bergerak. Para trader cenderung aktif melakukan jual-beli di pasar karena investasinya jangka pendek.

Biasanya saham-saham yang menjadi incaran trader adalah saham second liner. Bisa saja mereka membeli saham big cap asalkan saham itu bergerak cukup cepat seperti second liner.

Mereka cenderung memilih saham berdasarkan data transaksinya, seperti likuiditas serta bid dan offer. Para trader juga menggunakan analisa teknikal untuk menentukan target sahamnya dengan membeli di posisi terendah atau buy on weakness.

Saksikan juga 'Ellen May: Endorse Ramaikan Pasar Saham Namun Ada Resiko':

[Gambas:Video 20detik]



(das/zlf)

Hide Ads