Penjualan sepeda motor secara nasional menurun 44% menjadi 3.663.000 unit pada tahun 2020 (sumber: Kementerian Perindustrian). Pada periode itu, penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 41% menjadi 2.892.000 unit.
Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan penurunan laba bersih dari Rp 740 miliar menjadi Rp 2 miliar pada tahun 2020, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen pabrikan, pasar suku cadang pengganti dan segmen ekspor.
Divisi bisnis lainya yang juga menyumbang penurunan laba adalah divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi menurun sebesar 49% menjadi Rp 3,4 triliun, terutama disebabkan oleh penjualan alat berat dan volume kontrak penambangan yang lebih rendah, akibat melemahnya harga batu bara hampir sepanjang tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, divisi jasa keuangan yang labanya menurun 44% menjadi Rp 3,3 triliun pada tahun 2020, terutama disebabkan oleh peningkatan provisi guna menutupi peningkatan kerugian kredit bermasalah pada bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat.
Namun, ada juga divisi dari Grup Astra yang menyumbang peningkatan laba yakni divisi agribisnis. Laba bersih divisi ini mencapai Rp 664 miliar, meningkat secara signifikan dibandingkan laba bersih pada tahun 2019, terutama karena harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi. Peningkatan laba itu berasal dari PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih dari Rp 211 miliar menjadi Rp 833 miliar, terutama disebabkan oleh harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi, sebesar 28% menjadi Rp 8.545/kg.
"Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja Grup pada tahun 2021. Pada masa yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian ini, saya ingin berterima kasih kepada segenap karyawan kami atas kerja keras, dedikasi, dan profesionalisme mereka," imbuhnya.
(eds/eds)