Obligasi Dragon Bikin Rugi Rp 39 M, Kenali Cirinya Biar Nggak Amsyong

Obligasi Dragon Bikin Rugi Rp 39 M, Kenali Cirinya Biar Nggak Amsyong

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 02 Jun 2021 21:15 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho

Obligasi pun ada beberapa jenis, yaitu:

1. Obligasi Pemerintah, yaitu obligasi dalam bentuk Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Pemerintah menerbitkan obligasi dengan kupon tetap (seri FR- Fixed Rate), obligasi dengan kupon variable (seri VR -Variable Rate) dan obligasi dengan prinsip syariah/ Sukuk Negara.

2. Obligasi Korporasi, yaitu obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh Korporasi Indonesia baik BUMN maupun korporasi lainnya. Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel dan obligasi dengan prinsip syariah. Ada Obligasi Korporasi yang telah diperingkat atau ada yang tidak diperingkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Obligasi Ritel, yang diterbitkan oleh Pemerintah yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh Pemerintah. Biasanya ada beberapa jenis yaitu ORI atau Sukuk Ritel.

Sebagai instrumen investasi, obligasi juga memiliki risiko. Oleh karena itu para investor wajib memahaminya sama seperti memahami potensi keuntungan yang bisa diperoleh. Berikut macam-macam risiko obligasi:

ADVERTISEMENT

1. Risiko gagal bayar. Karena obligasi merupakan janji untuk membayar, maka risiko paling besar adalah si penerbit tidak dapat memenuhi kewajibannya.

2. Risiko Likuiditas. Karena obligasi dapat diperjualbelikan antara satu investor dengan investor lain, maka ada kemungkinan ketika seorang investor ingin menjual suatu obligasi, tidak ada yang bersedia membeli atau bersedia namun di harga yang sangat rendah. Risiko ini disebut risiko likuiditas.

3. Risiko Perubahan Inflasi dan Suku Bunga. Harga obligasi amat ditentukan oleh perubahan inflasi dan suku bunga. Jika inflasi dan suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun dan sebaliknya jika inflasi dan suku bunga naik, maka harga obligasi akan naik. Bagi investor yang ingin berinvestasi di obligasi dengan tujuan diperdagangkan, maka inflasi dan suku bunga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.


(hek/ara)

Hide Ads