Ustaz Yusuf Mansur semakin dalam menyelami dunia saham. Terbaru, dirinya memborong saham bank milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, MNC Bank. Dia membeli saham perusahaan berkode BABP itu lewat konsorsium yang dipimpinnya.
Berikut fakta-fakta menarik seputar aksi Yusuf Mansur di dunia persahaman:
1. Menggeluti Bisnis Sejak Lama
Selain berkiprah di dunia dakwah, Yusuf Mansur memang diketahui cukup giat bergelut dengan bisnis.Pada 1996, dia sudah mulai menjajal bisnis informatika. Namun usahanya gagal dan membuatnya terlilit utang hingga masuk penjara selama 2 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari panggung dakwah, dia mulai melanjutkan keinginannya menjadi pengusaha, di mana dirinya juga pernah menjalankan bisnis penghimpunan dana investasi yang bernama Condotel Moya Vidi.
Namun bisnisnya itu tidak berjalan mulus karena tersandung masalah perizinan. Bahkan Yusuf Mansur sempat diadukan oleh investornya dengan tuduhan penipuan investasi.
Merasa tidak kapok, dia menjajal kembali bisnis network yang bernama Veritra Sentosa Internasional alias PayTren. Di bisnisnya itu, Yusuf Mansur kembali tersandung, lagi-lagi karena masalah perizinan. PayTren yang melayani fasilitas pembayaran uang elektronik itu dihentikan oleh Bank Indonesia (BI) lantaran belum mendapatkan izin.
Akhirnya pada 2017 lalu dia memperoleh izin dan resmi beroperasi dengan memperkenalkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam perkenalan tersebut, PAM juga meluncurkan 2 produk reksadana syariahnya yang bernama Dana Falah dan Dana Safa.
2. Koleksi Saham BRIS hingga MNC Bank
PT Bank BRISyariah Tbk pada 9 Mei 2018 resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal. Dari saham 2.623.350.600 yang dilepas beberapa di antaranya dibeli oleh Yusuf Mansur dan jemaahnya.
Yusuf Mansur melalui PayTren Aset Manajemen menjadi manajer investasi Kopindo dan melakukan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) untuk membeli saham berkode BRIS itu.
Namun, diketahui bahwa dirinya sudah melepas sebagian kepemilikan sahamnya di bank syariah tersebut.
Baru-baru ini dirinya juga memborong saham bank milik Hary Tanoesoedibjo, MNC Bank. Yusuf Mansur membeli saham perusahaan berkode BABP itu lewat konsorsium yang dipimpinnya.
Ustaz kondang itu membeli 250 juta saham perseroan dari Windly Ltd, perusahaan afiliasi PT MNC Kapital Indonesia Tbk. Totalnya dia mengeluarkan Rp 80 miliar untuk transaksi pembelian saham ini. Dengan rincian harga per sahamnya berada di level Rp 322.
3. Rajin Kaji Saham
Yusuf Mansur pernah membahas mengenai saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pada sekitar minggu kedua November 2020 saham GIAA memang tengah meroket. Bahkan sempat menguat 15,28%.
Lalu Yusuf Mansur berbicara mengenai saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Dia menilai kedatangan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac memberikan positioning berbeda bagi saham KAEF.
Saham BUMN konstruksi juga tak luput dari perhatiannya. Ustaz Yusuf Mansur pernah menyarankan investor untuk mengamankan saham-saham perusahaan konstruksi alias kontraktor BUMN, yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
"WASKITA dan AdhiKarya... Saya feeling banget. Pegangin aja sahamnya. 2021 beda. lnsyaaAIIah," kata dia melalui tulisan di akun Instagramnya @yusufmansurnew, Selasa (29/12/2020).
Simak juga video 'Demam Investasi saat Pandemi, Ada yang Untung dan Merugi':