Bukalapak menjadi toko online pertama di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Bukalapak.com Tbk resmi memperdagangkan sahamnya dengan kode BUKA pada Jumat (6/8) lalu.
Dua hari berturut-turut saham Bukalapak naik tinggi hingga menyentuh auto rejection atas (ARA). Otoritas BEI menetapkan saham dengan rentang harga lebih dari Rp 200 sampai dengan Rp 5.000 akan auto rejection jika harga sahamnya naik lebih dari 25% atau turun lebih dari 10%.
Lantas, seberapa tangguh Bukalapak di dunia e-commerce?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip data iPrice Senin (9/8/2021), Tokopedia masih menjadi jawara e-commerce dengan total pengunjung bulanan sebanyak 135.076.700 pengguna. Menyusul Tokopedia ada Shopee dengan meraup 127.400.000 pengunjung bulanan.
Bukalapak ada di urutan ketiga dengan jumlah kunjungan bulanan sebanyak 34.170.000 pengguna. Menyusul Bukalapak ada Lazada dan Blibli dengan masing-masing kunjungan bulanannya sebanyak 30.516.700 dan 19.590.000 pengguna.
Dilihat dari jumlah pengikut di media sosial, Bukalapak juga kalah dari rivalnya. Unicorn teknologi itu berada di peringkat 5 terbanyak untuk jumlah pengikut di Twitter, peringkat 6 di Instagram, dan peringkat 8 di Facebook. detikcom tidak menyimpulkan jumlah pengikut di media sosial mempengaruhi atau tidak kinerja sebuah e-commerce.
Jumlah karyawan Bukalapak pun cukup ramping dibandingkan Shopee, Tokopedia dan Lazada, yakni berjumlah 2.371 orang.
Data yang digunakan detikcom di atas bukan bersumber langsung dari masing-masing pemain e-commerce melainkan yang diolah oleh iPrice yang dapat dilihat di https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/.