Harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) langsung menyentuh auto rejection atas (ARA) dua hari berturut-turut saat pembukaan perdagangan, yakni pada Jumat (6/8) dan Senin (9/8).
Ini merupakan hari kedua saham Bukalapak diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mencatatkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Bukalapak Jumat lalu.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui seputar saham Bukalapak yang terbang tinggi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Naik 25% Saat Pembukaan
Pada pembukaan perdagangan hari ini langsung menyentuh auto rejection atas dengan naik 25%. Mengutip data perdagangan, pada pukul 09.00 WIB, saham Bukalapak diperdagangkan di Rp 1.325 per lembar atau naik Rp 265 dari harga penutupan Jumat lalu di Rp 1.060.
Total saham Bukalapak yang telah diperdagangkan sebanyak 37,86 juta unit, dengan nilai transaksi mencapai Rp 50,17 miliar. Nilai kapitalisasi pasar Bukalapak naik Rp 27,31 triliun menjadi Rp 136,56 triliun dari Jumat lalu di Rp 109,25 triliun.
2. Ada Faktor Hype dan Euforia
Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang melihat kenaikan harga saham Bukalapak yang fantastis karena sedang hype dan euforia.
"Iya kalau kita lihat kan karena sedang hype, sedang euforia," kata dia kepada detikcom.
Dihubungi terpisah, pengamat pasar modal Riska Afriani melihat hype yang terjadi pada saham Bukalapak di awal-awal perdagangan setelah IPO merupakan hal wajar.
"Jadi hype-nya ini saya lihat di awal-awal merupakan hal yang wajar karena dia (Bukalapak) unicorn. Terus juga nilainya juga besar, mulai dari nilai IPO-nya, terus juga di hari pertama (harga sahamnya) naik ya, masih ada potensi kenaikan berikutnya sampai dengan mungkin biasanya di kisaran 1 minggu itu masih menguat," tuturnya.
3. Masih Bisa Terbang ke Rp 1.800
Menurut Riska, untuk jangka pendek saham Bukalapak bisa menyentuh level Rp 1.500 per saham.
"Nah saya lihat ini masih ada potensi Bukalapak ke Rp 1.500 melihat perdagangan 2 hari ini ya dari hari Jumat, hari Senin ini orang masih memburu saham Bukalapak saya melihatnya. Untuk jangka pendek tapi ya. Kalau untuk jangka panjang beda lagi nanti kita akan bahasnya lebih ke fundamentalnya sendiri gimana," katanya.
Sementara Edwin Sebayang memperkirakan saham Bukalapak bisa tembus ke Rp 1.800 per lembar.
"Saya rasa sih ini Bukalapak ini minimal akan menuju ke harga Rp 1.600 kalau menurut saya. Tapi bukan mustahil menurut saya sih bisa ke level Rp 1.800-an kalau menurut saya," sebutnya.