Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan. Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (26/11/2021) IHSG terkoreksi 10 poin (0,16%) ke level 6.688.
Pelemahan pun berlanjut. Hingga sesi I berakhir, IHSG anjlok 96 poin (1,44%) ke level 6.603. IHSG turun lebih tajam di sesi II di mana ditutup pada level 6.561, melorot 137 poin atau 2,06%.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi laju IHSG. Sentimen tersebut di antaranya bursa global yang melemah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejatuhan IHSG hari ini yang cukup dalam -1,4%, dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan domestik. Sentimen internal berupa koreksi bursa regional Asia yang cukup dalam Nikei -2,5%, Hangseng -2,3%, Strait Times -1,6%. Indeks Dow Futures juga mengalami koreksi -1,2% yang menunjukkan ekspektasi koreksi pada bursa tersebut untuk perdagangannya hari ini," kata Alfred kepada detikcom, Jumat (26/11/2021).
Baca juga: IHSG Terjun Bebas, Saatnya Jual atau Tahan? |
Dari dalam negeri, kata dia, tak banyak sentimen negatif. Beberapa sentimen yang berpengaruh di antaranya adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-undang Cipta Kerja.
"Dari dalam sebenarnya tidak banyak sentimen negatif, beberapa sentimen negatif yang kami lihat seperti putusan MK untuk perbaikan UU Omnibus Law kepada DPR dan pemerintah dan kondisi tersebut menjadi momentum investor (khususnya domestik) untuk melakukan aksi jual," terangnya.
Ia melihat, koreksi ini bersifat sementara hingga akhir bulan. Ia optimistis, IHSG akan bangkit kembali pada Desember dan menghasilkan return positif di kisaran 2-4%.
Menurut analis lainnya ada pengaruh kekhawatiran varian baru COVID-19. Langsung klik halaman berikutnya.
Simak Video "Ini Loh Prinsip Dasar Scalping Saham"
[Gambas:Video 20detik]