Di sisi lain, Hans menyatakan perdagangan saham memang salah satu investasi yang risikonya besar. Potensi delisting seperti ini menjadi salah satu risikonya.
"Tapi menurut saya investasi saham itu memang yang risiko besar. Delisting salah satunya. Makanya saya rasa pemegang Garuda ini sudah siap harusnya," ungkap Hans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila dirinci, dari data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Perseroan per 30 November 2021. Masih ada 11,19% saham publik di dalam tubuh Garuda, jumlahnya mencapai 2.899.000.371 lembar saham.
Sementara itu bila dirinci lebih lengkap, berikut ini daftar pemegang saham GIAA berdasarkan laporan yang diunggah 30 November:
1. Milik Negara Republik Indonesia : 15.670.777.621 atau 60,54%
2. PT Trans Airways : 7.316.798.262 atau 28,27%
3. Masyarakat/publik : 2.899.000.371 atau 11,19%
(hal/zlf)