Wow! Induk Google Kantongi Pendapatan Rp 972 T di Kuartal I

Wow! Induk Google Kantongi Pendapatan Rp 972 T di Kuartal I

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 27 Apr 2022 10:17 WIB
Kantor Google
Foto: Getty Images/JHVEPhoto
Jakarta -

Alphabet melaporkan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan pada kuartal pertama tahun 2022. Meski banyak sektor pendapatan yang tumbuh, namun tak mencapai ekspektasi.

Dilansir dari CNBC, Rabu (27/4/2022), pendapatan perusahaan mencapai US$ 68,01 miliar atau sekitar Rp 972 triliun (kurs Rp 14.300). Tumbuh 23% dari periode yang sama tahun lalu.

Namun, pertumbuhan itu lebih lambat dibandingkan dengan kuartal pertama 2021 ketika ekonomi mulai dibuka dari pandemi. Di kuartal pertama 2021 pendapatan induk Google ini tumbuh 34%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapatan ini pun sedikit lebih rendah dengan prediksi Refinitiv. Google dkk diharapkan dapat mendulang pendapatan hingga US$ 68,11 miliar pada kuartal pertama tahun ini.

Perusahaan melaporkan total pendapatan iklan mencapai US$ 54,66 miliar atau sekitar Rp 781 triliun untuk kuartal pertama 2022. Jumlah itu naik dari US$ 44,68 miliar dari tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, pendapatan iklan YouTube untuk kuartal ini jauh dari ekspektasi analis. Pendapatan iklan YouTube ekspektasinya bisa mencapai US$ 7,51 miliar menurut StreetAccount, namun yang bisa diraih hanya US$ 6,8 miliar atau sekitar Rp 97 triliun saja.

Meski begitu, bisnis Google Cloud nampak sangat menonjol di kuartal pertama ini. Bisnis itu tumbuh 44% dan mengalahkan perkiraan analis. Pendapatan Google Cloud mencapai US$ 5,82 miliar atau sekitar Rp 83 triliun, melampaui ekspektasi yang hanya sebesar $5,76 miliar menurut StreetAccount.

Semakin banyak perusahaan besar mengalihkan beban kerja mereka dari pusat data mereka sendiri. Maka dari itu, Google Cloud memiliki kinerja pendapatan moncer kuartal pertama ini. Tapi, divisi cloud itu masih merugi. Masih ada kerugian operasional sebesar US$ 931 juta per kuartal pertama 2022.

Lanjut di halaman berikutnya.

Selama kuartal pertama ini, Google menghentikan sebagian besar operasinya di Rusia karena invasi ke Ukraina. Pertumbuhan pendapatan di kawasan Eropa, yang juga mencakup Timur Tengah dan Afrika melambat menjadi 19% pada kuartal pertama.

Alphabet juga mendapat keuntungan besar dari anak usaha Waymo, yang bergerak pada unit mobil self-driving. Mereka mendapatkan pendapatan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Besarnya mencapai US$ 440 juta atau sekitar Rp 6,2 triliun dari awalnya hanya US$ 198 juta tahun lalu.

Segmen pendapatan Google lainnya, yang meliputi perangkat keras, Play Store, dan pendapatan YouTube non-iklan, mencatat US$ 6,8 miliar atau sekitar Rp 97 triliun. Sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya.



Simak Video "Video: Setelah Hampir Satu Dekade, Google Perbarui Logo Ikonik 'G'"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads