Merosot hingga 4%, Ada Apa Dengan IHSG?

Merosot hingga 4%, Ada Apa Dengan IHSG?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 09 Mei 2022 15:38 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG merosot sangat dalam pada perdagangan hari ini. Terpantau, IHSG sudah anjlok hingga 4%.

Menurut Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memang wajar saja IHSG mengalami pelemahan hari ini. Faktor pertama adalah terkoreksinya pasar global selama libur Lebaran.

Menurutnya, pasar global telah melemah 3-4%. Hal ini ikut mempengaruhi IHSG. Selanjutnya, ada kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fed ini diperkirakan akan agresif. Perkirakan pasar fed akan meningkatkan suku bunga 50 basis point lagi jadi market khawatir," kata Hans kepada detikcom, Senin (9/5/2022).

Di sisi lain, Hans menilai ada dua ancaman yang dapat membuat ekonomi global kembali melemah. Hal itu adalah perang Ukraina dan Rusia yang tak kunjung usai dan ancaman COVID-19 di China. Dua hal ini membayangi ekonomi dunia dalam ancaman resesi.

ADVERTISEMENT

"Perang yang ada di Ukraina Rusia ini memberikan ancaman kenaikan harga komoditas. Kemudian ada juga ancaman pandemi COVID-19 di Tiongkok. Hal itu membuat ekonomi global dalam ancaman resesi," kata Hans.

Hans memprediksi kemungkinan IHSG akan terus berada dalam pelemahan sepekan ke depan. Harapan untuk bisa rebound alias kembali pulih masih ada, namun sangat kecil persentasenya.

"Kalau rasanya besok bisa rebound meski sekarang tertekan. Cuma arahnya menurut saya secara umum pekan ini akan terus melemah. Rebound mungkin naik 1% saja," papar Hans.

Lanjut di halaman berkutnya.

CEO & Founder dari PT. Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi juga mengatakan wajar saja IHSG akan anjlok. Dari prediksi dan analisa yang dilakukan Gema, terdapat beberapa poin dari kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia yang mempengaruhi penurunan IHSG.

Kondisi-kondisi yang mempengaruhi antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia VS Ukraina yang terjadi pada 24 Februari 2022 lalu, hingga harga minyak dunia yang naik. Kondisi makro ekonomi yang nyaris mirip seperti di tahun 2013 menurutnya juga mempengaruhi.

"Dengan kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia saat ini, tentu saja berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia. Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," ujar Gema dalam keterangannya.

Menurut perhitungannya, telah terjadi bearish divergence alias keseimbangan harga baru di pasar. Mau tidak mau akhirnya IHSG harus anjlok. Dia memperkirakan keseimbangan harga baru di pasar untuk IHSG sebesar Rp 6.300.

"Idealnya penguatan telah terbatas dan bersiap untuk terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support," kata Gema.

Seperti diketahui, IHSG sudah turun ke zona merah sejak pagi tadi. IHSG turun 73 poin atau 1,02% ke level 7.154 pada pra perdagangan. Sementara indeks LQ45 turun 18 poin atau 1,67% ke level 1.067.

IHSG dibuka merah dengan turun 81 poin atau 1% ke level 7.147. Ini merupakan perdagangan IHSG pertama kali setelah libur Lebaran 2022.

Hingga jeda siang ini, IHSG turun 280 poin atau 3,88% ke level 6.948. Indeks LQ45 juga turun 51 poin atau 4,79% ke level 1.033. IHSG bergerak di level 6.896 hingga 7.156.

IHSG terus melanjutkan pelemahan saat sesi kedua perdagangan berlanjut. Pada pukul 13.51, IHSG turun 316 poin atau 4,38% ke level 6.912. Indeks LQ45 juga ikut turun 58 poin atau 5,42% ke level 1.026.




(hal/das)

Hide Ads