Investasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melalui Telkomsel tengah menjadi pembahasan di DPR. Komisi VI DPR RI membentuk panitia kerja (panja) investasi BUMN di perusahaan digital.
Pengamat pasar modal justru melihat sebaliknya. Telkomsel sudah memperoleh keuntungan dari investasi di GOTO. Jika dihitung hingga akhir pekan lalu, keuntungan investasi Telkomsel di GOTO diperkirakan mencapai Rp 2,74 triliun.
Lonjakan keuntungan investasi TLKM ini terjadi akibat rally saham GOTO dalam sebulan terakhir. Saham GOTO tercatat melesat 73%, dari Rp 194 pada 13 Mei 2022 menjadi Rp 386 pada 10 Juni 2022. Dalam sebulan terakhir, saham GOTO hanya terkoreksi 3 kali, 14 kali mencatat kenaikan dan 2 hari stagnan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telkomsel sendiri menggenggam 23,7 miliar saham GOTO senilai Rp6,4 triliun atau setara dengan Rp 270 per saham. Dengan harga penutupan akhir pekan lalu di Rp386, maka nilai investasi Telkomsel bertambah jadi Rp9,14 triliun dan meraup potensi keuntungan sekitar Rp 2,74 triliun.
Head of Investment PT Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, kenaikan harga saham GOTO yang tinggi dalam sebulan terakhir membuktikan bahwa emiten ini masih memiliki prospek yang baik sebagai perusahaan sasaran investasi.
"Dengan kenaikan harga saham GOTO sekarang, Telkomsel sudah untung lumayan. Namun, jika harga saham GOTO nanti turun lagi, seharusnya tidak menjadi masalah. Kenaikan maupun penurunan harga saham GOTO semestinya bukan persoalan karena tujuan investasinya adalah untuk menunjang bisnis Telkomsel dengan menggaet komunitas GOTO," kata Kiswoyo, Senin (13/6/2022).
Atas dasar itu dia menegaskan agar tidak melihat investasi Telkomsel di GoTo hanya dari pergerakan harga saham. Melainkan yang menjadi incaran Telkomsel justru lebih besar lagi, yaitu keuntungan dari kolaborasi dengan Gojek dan Tokopedia. Hal yang sama juga dilakukan oleh sejumlah investor kakap di GoTo, seperti Google, Tencent, KKR, Facebook, dan Visa.
"Dengan menjadi pemegang saham GOTO, Telkomsel berpeluang untuk menggarap bisnis bersama dengan GOTO. Perusahaan sebesar Telkom tidak mungkin berinvestasi layaknya investor ritel yang mengejar keuntungan dari kenaikan harga saham dalam tempo singkat," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Analis Mirae Sekuritas, Nafan Aji. Masuknya Telkom melalui Telkomsel di GOTO dinilainya sudah memiliki perhitungan yang sangat matang. Dalam ekonomi digital, kolaborasi adalah prinsip utama. Karena setiap perusahaan akan buang-buang uang dan waktu apabila membangun ekosistem dari awal. Dengan berkolaborasi, maka Telkomsel bisa melakukan monetisasi dari ekosistem GOTO.
"Telkom sebagi provider telekomunikasi digital berbasis internet melihat ada potensi yang bisa dikembangkan dalam ekosistem GOTO. Ini hanya persoalan waktu yang sifatnya long term. Namanya investasi perlu prudent untuk mencapai growth yang diharapkan," katanya.
Lanjut di halaman berikutnya.
Simak Video "Video: Grab dan Danantara Buka Suara soal Isu Investasi ke GOTO"
[Gambas:Video 20detik]