Pengelola RS Mayapada Terbitkan Surat Utang Rp 950 Miliar

Pengelola RS Mayapada Terbitkan Surat Utang Rp 950 Miliar

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 31 Agu 2022 18:15 WIB
Dok RS Mayapada Tangerang
Foto: Dok RS Mayapada Tangerang
Jakarta -

Pengelola rumah sakit Mayapada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 950 miliar.

Obligasi I Sejahteraraya Anugrahjaya ini terdiri dari seri A dan seri B dengan jangka waktu jatuh tempo masing-masing 3 tahun dan 5 tahun. Untuk seri A dengan tingkat bunga 8,75% - 9,75% dan seri B tingkat bunga 9,5% - 10,50%.

Perseroan telah menunjuk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk sebagai wali amanat untuk penerbitan obligasi tersebut. Penjamin Emisi Obligasi adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas. SRAJ telah mendapatkan peringkat perusahaan idA dengan Outlook Stable dari PEFINDO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringkat ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kapasitas yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka panjang. Pemenuhan kewajiban ini didukung oleh kualitas layanan Mayapada Hospital yang baik, potensi pertumbuhan pendapatan rumah sakit, serta potensi permintaan di industri kesehatan di Indonesia.

Direktur Sejahteraraya Anugrahjaya Charlie Salim mengungkapkan penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk kegiatan pembangunan rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Sebanyak 55% akan digunakan sebagai capex pembangunan Mayapada Hospital Bandung, renovasi rumah sakit, pembelian peralatan medis dan IT," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (31/8/2022).

Selain itu 20% dana juga akan digunakan untuk pembangunan RS Mayapada Hospital Tangerang Tower 3, renovasi Tower 1 RS Mayapada Tangerang dan Renovasi RS Mayapada Hospital Bogor.

Kemudian untuk pembelian peralatan medis dan peralatan umum di MHTG dan BMC. Serta untuk modal kerja antara lain tidak terbatas untuk pembayaran beban usaha, pembiayaan kegiatan rumah sakit MHTG dan BMC.

Sebanyak 10% akan digunakan untuk pinjaman ke entitas anak yaitu PT Nirmala Kencana Mas (NKM) yang akan digunakan untuk beberapa kegiatan.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Tren pertumbuhan pendapatan Mayapada Hospital cukup tinggi, terbukti dari total pendapatan usaha Grup Mayapada Hospital per 31 Desember 2021 sebesar Rp 1,92 triliun, naik signifikan dibanding per 31 Desember 2020 yang tercatat Rp 1,2 triliun.

Pendapatan pada tahun 2020 sebagian dikarenakan Mayapada Hospital melayani pasien COVID-19, khususnya di kuartal III yang disebabkan adanya varian delta yang menular cepat.

Saat ini, berdasarkan analisa internal, jumlah pasien yang berkunjung ke rumah sakit akan terus bertumbuh karena masyarakat yang pernah terinfeksi COVID-19 akan merasa perlu menjaga kesehatan akibat keluhan-keluhan yang mungkin muncul pasca pulih dari COVID-19.

Masa pandemi COVID-19 telah meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kualitas layanan Mayapada Hospital, dengan demikian pengembangan usaha juga merupakan komitmen Mayapada Hospital untuk melayani masyarakat secara lebih luas.

Charlie juga menjelaskan terkait kinerja perusahaan yang sempat mengalami penurunan pada separuh 2022 ini. Dia menyebut hal ini karena pada 2021 ada pendapatan yang lebih besar dari pasien COVID-19.

Tahun ini jumlah pasien COVID-19 menurun jika dibandingkan tahun lalu. Ke depan perseroan akan memfokuskan untuk pertumbuhan pendapatan non COVID-19 dan efisiensi serta menjaga Ebitda Margin. Pada semester I 2022 masih berada di level di atas 15%.


Hide Ads