Ekonomi global disebut akan memasuki masa resesi tahun depan. Jika terjadi, maka akan terasa dampaknya ke Indonesia.
Meski begitu investasi juga masih dibutuhkan. Apa saja ya instrumen investasi yang bisa dibeli seandainya ada resesi?
Perencana keuangan Aidil Akbar mengungkapkan yang cocok adalah instrumen likuid. Menurutnya salah satu instrumen investasi yang likuid adalah saham. "Instrumen investasi yang likuid jadi sewaktu-waktu kalau mau jual bisa langsung, seperti saham misalnya," ujar dia, saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aidil melanjutkan, memang akan ada risiko penurunan pada saham. Tapi proses penjualannya bisa lebih cepat dibandingkan instrumen-instrumen lainnya.
Harus diperhatikan pula beberapa syarat jika ingin berinvestasi saham. Mulai dari jumlah, memahami risiko terburuk sampai harus menggunakan uang dingin dan bukan uang kebutuhan sehari-hari.
Selain saham, jenis investasi yang bisa dibeli adalah yang nilainya tidak turun. Seperti deposito yang lebih aman dan risikonya tidak terlalu besar. Bisa dengan tenor-tenor yang tidak terlalu panjang yaitu 1 sampai 3 bulan dan kemudian bisa diperpanjang.
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengungkapkan untuk berinvestasi memang perlu dilihat kondisi setiap orang.
Namun tujuan berinvestasi adalah untuk meraup keuntungan. Di masa resesi ini bisa mencoba investasi di pasar saham atau reksa dana berbasis saham dan campuran.
"Kalau saham kemungkinan akan turun, harganya lebih murah dan bisa rebound lagi. Memang yang harus dicatat adalah ini bukan untuk instrumen jangka pendek. 6 bulan sampai 1 tahun baru bisa dinikmati saat rebound, jelas dia.
Menurut Andy, investasi menengah panjang akan lebih stabil. Namun memang risiko-risiko yang ada di instrumen investasi pasar saham reksa dana ini bukan untuk semua orang.
Untuk yang ingin tetap aman bisa mencari obligasi negara atau sukuk tabungan dengan seri terbaru. Instrumen ini memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dari deposito dan keamanan lebih baik dibanding reksa dana.
Simak Video: Resesi, Berita Besar atau Dibesar-besarkan?