Sebanyak tiga perusahaan sekuritas memberikan rekomendasi beli (buy) atau tahan (hold) untuk saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Rekomendasi ini terungkap dalam riset terbaru yang dirilis pada November 2022 ini setelah GOTO melaporkan kinerja keuangan kuartal III-2022 (Q3).
Kinerja keuangan dan bisnis GoTo di Q3 yang melampaui target dan ekspektasi para analis membuat tiga perusahaan sekuritas ini pun memberikan proyeksi positif terhadap masa depan bisnis GoTo dan prospek saham induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial itu dalam jangka panjang.
GoTo dinilai akan mencapai margin kontribusi positif di Q4-2023 dan membukukan EBITDA positif di 12-18 bulan setelahnya. Margin kontribusi adalah rasio nilai dari profitabilitas dari masing-masing produk yang ada di perusahaan GoTo, sebelum dikurangi oleh biaya headquarter atau operational expenses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan alasan ini, dua perusahaan sekuritas asing yakni CGS-CIMB Securities dan UOB Kay Hian menyematkan rekomendasi hold saham GOTO. UOB bahkan mengubah rekomendasinya dari jual (sell) ke tahan atau hold. Sementara itu, Mandiri Sekuritas (Mansek) merekomendasikan beli untuk saham GOTO.
Beberapa hal yang membuat para sekuritas memberikan pandangan yang positif terhadap masa depan GOTO antara lain, Pertama, pendapatan GOTO Q3-2022 melesat 216,6% secara tahunan (yoy) dan 140% secara kuartalan (qoq), sedangkan biaya promosi ke customer berkurang 57% yoy dan 63% qoq. Hal ini menunjukkan tren ke arah yang benar untuk mencapai profitabilitas dan menunjukkan konsumen tetap menggunakan layanan GOTO walau promo dikurangi.
"Kami menyematkan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 415/saham. Menurut kami, hasil kinerja kuartal III sangat menunjukkan eksekusi GOTO yang sangat cepat dalam mencapai target waktu menuju profit," ujar dua analis Mansek yakni Adrian Joezer dan Ryan Aristo dalam riset 22 November 2022, dikutip Senin (28/11/2022).
Kedua, margin kontribusi GoTo juga terus membaik di semua lini. Baik di layanan on-demand (Gojek), ecommerce (Tokopedia), maupun fintech (GoTo Financial). Hal ini disebabkan oleh efisiensi biaya operasi dan promosi, serta margin kontribusi juga terus membaik. Disebutkan, perusahaan mampu mencatat penghematan biaya struktural pada akhir kuartal II-2022 sebesar Rp 800 miliar.
Bahkan, margin kontribusi segmen on-demand telah mencapai positif di September 2022, lebih cepat dari perkiraan. Dengan efisiensi jumlah karyawan yang baru diumumkan, para analis merasa bahwa itu akan berdampak baik di laporan kinerja keuangan selanjutnya.
"GOTO akan memulai inisiatif penghematan biaya. Perusahaan berharap bisa menghasilkan margin kontribusi yang positif di Q4-2023, dan membukukan EBITDA positif 12-18 bulan setelah itu, didorong pertumbuhan pendapatan, kenaikan take rate [komisi], dan manajemen biaya operasional [operating expense/opex]," tulis analis UOB Kay Hian, Stevanus Juanda dalam riset yang dipublikasikan 23 November lalu.
"Adapun rugi bersih setelah pajak memang bertambah 26% yoy, tapi hikmah positifnya adalah pendapatan GoTo melesat 217%, dan ini menunjukkan tren positif menuju profitabilitas pada akhirnya," sambungnya.
Meski demikian, para analis menggarisbawahi perdagangan saham di akhir November yang akan menjadi tantangan bagi gerak saham GOTO. Pasalnya, faktor berakhirnya masa penguncian saham (lock-up) di tengah tantangan pengetatan moneter global.
"Saat ini memulai inisiatif penghematan biaya sehingga bisa mulai berdampak pada bottom line [laba bersih], dan tidak hanya di top line (pendapatan]," sebut Stevanus.
Klik halaman selanjutnya: Target Harga >>>