PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hari ini menggelar paparan publik tahunan. Salah satu topik yang disampaikan adalah terkait rencana perusahaan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement dalam rangka konversi obligasi wajib konversi ini (OWK).
Dalam private placement tersebut rencananya akan dilakukan penawaran saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 80/lembar saham dengan total jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 27.479.434.606 saham seri C.
Dengan demikian, total dana dalam private placement tersebut akan mencapai sebesar Rp 2,19 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BUMI Cetak Laba Rp 5 Triliun Kuartal III |
Dalam paparan publik yang diikuti detikcom secara virtual tersebut, Presiden Direktur Bumi Resources Adika Nuraga Bakrie menjelaskan, imbas penambahan 27,4 miliar lembar saham baru yang diterbitkan dalam private placement tersebut, jumlah total saham perusahaan naik menjadi 370 miliar lembar saham dari sebelumnya 343 miliar lembar saham.
Ia pun mengungkap pihak yang akan menguasai saham baru yang diterbitkan perusahaan.
"Sebagian besar dari 27 miliar saham ini, sekitar 25 miliar saham, akan dipegang oleh CIC (China Investment Corporation)," terang Adika dalam kesempatan tersebut, Selasa (29/11/2022).
Baca juga: Utang BUMI Lunas Usai Dicaplok Grup Salim |
Ia meyakini, masuknya CIC akan memberi dampak positif bagi perusahaan yang tengah giat melakukan perbaikan kinerja jangka menengah dan jangka panjang. Karena, lanjut dia CIC diyakini akan menjadi mitra strategis yang akan memegang saham perusahaan dalam jangka panjang.
"Di mana CIC sendiri adalah partner strategis kita dan mereka kita rasa akan menjadi long term holder kepada saham tersebut," tandas dia.
Lihat juga video 'Tutorial Anti FOMO di Pasar Modal':