Pembelian Kembali Obligasi Luar Negeri (Global Bond Buyback)
Terkait dengan pembelian kembali obligasi luar negeri, William Honoris, Direktur Utama Perseroan menjelaskan, dalam rangka pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi berdasarkan POJK 31/POJK.04/2015 ("POJK 31") tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik, maka pada tanggal 28 Maret 2022 Perseroan melakukan keterbukaan informasi melalui SPE IDX net sebagai tindak lanjut dari keterbukaan informasi Perseroan sebelumnya tertanggal 15 Maret 2022 mengenai pelaksanaan pembelian kembali obligasi luar negeri ("Tender Offer") melalui mekanisme Reverse Dutch Auction ("RDA").
Berikut adalah hasil dari Tender Offer dari Notes 2025 dan Notes 2027:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Notes 2025:
1) Total penawaran atas Notes 2025 yang Perseroan terima adalah sebesar US$136,90 juta;
2) Jumlah Notes 2025 yang Perseroan beli kembali adalah sebesar US$48,43 juta;
3) Harga kliring pembelian kembali atas Notes 2025 adalah sebesar US$0,53;
Dengan demikian, Perseroan mengeluarkan dana sebesar US$25,67 juta untuk pembelian kembali Notes 2025 senilai US$48,43 juta.
Notes 2027
1) Total penawaran atas Notes 2027 yang Perseroan terima adalah sebesar US$155,43 juta;
2) Jumlah Notes 2027 yang Perseroan beli kembali adalah sebesar US$54,54 juta;
3) Harga kliring pembelian kembali atas Notes 2027 sebesar US$0,47;
Dengan demikian, Perseroan mengeluarkan dana sebesar US$25,64 juta untuk pembelian kembali Notes 2027 senilai US$54,54 juta.
Adapun setelah transaksi Tender Offer ini selesai di bulan April 2022, maka jumlah pokok terutang dari Notes 2025 menjadi US$130,72 juta, sekitar 73.0% dari jumlah pokok Notes 2025 yang diterbitkan pertama kali yaitu sebesar US$179,16 juta. Sedangkan jumlah pokok terutang dari Notes 2027 menjadi sebesar US$213,94 juta, sekitar 79,7% dari jumlah pokok Notes 2027 yang diterbitkan pertama kali yaitu sebesar US$268,48 juta.
"Dengan selesainya proses Tender Offer melalui mekanisme RDA ini, maka beban utang Perseroan menjadi lebih rendah dimana hal ini berdampak positif terhadap kondisi operasional serta kelangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang," pungkas William Honoris.
Simak Video "Video: Cak Imin Ungkap Data Anak di Keluarga Miskin Ektrem Tidak Sekolah"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/zlf)