Saham GOTO dari IPO Sekarang di Bawah Cepek, Bakal Lanjut ke Gocap?

Saham GOTO dari IPO Sekarang di Bawah Cepek, Bakal Lanjut ke Gocap?

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 09 Des 2022 18:04 WIB
Logo GoTo
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami auto reject bawah (ARB) berturut-turut. Bahkan hari ini, Jumat (9/12/2022) harga saham GOTO di bawah Rp 100 yakni Rp 93.

Emiten ini padahal belum lama melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia mencatatkan sahamnya pada 11 April 2022 dan menjadi emiten ke 15 orang mencatatkan sahamnya tahun ini. Saat itu harga saham GOTO diperdagangkan Rp 338.

Pada saat itu saham GOTO betah di zona hijau pada sesi pertama perdagangan bursa. Pada penutupan sesi pertama, saham GOTO berada pada level Rp 388 atau naik 14,79%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari RTI, Senin (11/4) saham emiten yang menjalani debut perdana ini dibuka pada level Rp 400. Harga saham naik cukup tinggi dari harga yang ditetapkan sebesar Rp 338.

Namun, tak bertahan lama sehari kemudian harga saham GOTO masuk ke zona merah. RTI mencatat Selasa (12/4), pada siang hari saham GOTO tersebut turun 18 poin atau 4,71% ke harga Rp 364.

ADVERTISEMENT

Tak berapa lama harga saham perusahaan tersebut malah kembali ke harga saat IPO Rp 338. Bahkan pada tanggal 27 April 2022 lalu, saham GOTO tercatat terpental dari level Rp 300 menjadi Rp 296.

Kembali ke harga di atas IPO pada Juni 2022. RTI mencatat pada jeda siang perdagangan saham GOTO naik 36 poin atau 11,8% ke level Rp 340. Lalu meningkat lagi dari harga IPO pada 10 Juni lalu menguat 2,60% ke level 394 per saham

Pada 15 Juni 2022 lalu, melesat 3% ke posisi Rp 412 pada awal perdagangan. Angka ini menjadi harga tertinggi sejak IPO.

Pada Agustus saat terjadi kenaikan tarif ojol, saham GOTO dibuka berada di zona merah di level Rp 302. Namun ketika perusahaan melakukan PHK, saham perusahaan sempat mengalami penguatan saham GOTO hingga jeda siang atau sesi I berakhir berada di level Rp 220. Angka ini naik 6 poin atau 2,8%.

Singkatnya saham GOTO akhirnya dibuka dari lock up sejak IPO. Lock up dibuka pada 30 November 2022. Namun pada pembukaan lock-up 1 Desember, saham GoTo turun Rp 10 atau 6,62% ke level Rp 141 dibanding penutupan sehari sebelumnya di level Rp 151.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Pelemahan saham GOTO ini terjadi seiring dengan berakhirnya masa lockup atau penguncian saham yang jatuh pada 30 November 2022 kemarin.

Lalu keesokan harinya, saham GOTO juga masih terkoreksi sebanyak 6,38% menjadi Rp 132 saat pembukaan dan penutupan.

Kemudian pada tanggal 5 Desember, saham kembali anjlok sampai mentok hingga menyentuh auto reject bawah (ARB). Saham GOTO hari ini anjlok ke Rp 123. RTI mencatat saham GOTO turun 9 poin atau 6,82%.

Tanggal 6 Desember, saham kembali anjlok 8 poin atau 6,50% pada pembukaan menjadi Rp 115. Kembali mengalami ARB pada tanggal 7 Desember harga saham GOTO anjlok mendekati Rp 100 menjadi Rp 107 saat pembukaan.

Kemudian ARB berjilid-jilid belum berakhir pada tanggal 8 Desember 2022. Saham tercatat turun menjadi Rp 100 atau anjlok 6,64%.

Hingga akhirnya hari ini saham GOTO masih mengalami ARB, bahkan harga saham menjadi di bawah Rp 100. Pada pembukaan tercatat pagi ini dibuka sudah turun 7 poin atau sebesar 7,0% ke level Rp 93 dari posisi sebelumnya Rp 100. Pada penutupan juga masih diposisi yang sama.

Kemungkinan Saham GOTO Jadi Rp 50 di halaman berikutnya. Langsung klik

Menurut Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis saham GOTO masih ada potensi terjadi penurunan. Mengingat saat ini psikologis pasar ke sektor teknologi sedang tidak bagus.

Azis juga memproyeksi potensi penurunan saham GOTO ke level Rp 50 juga cukup besar. Apa lagi saat ini masih ada aksi jual saham yang terjadi.

"Potensi penurunan hingga Rp 50 memungkinkan ada mengingat masih besarnya aksi tekanan jual serta outlook yang masih negatif," tambahnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Equator Swarna Capital Hans Kwee berpendapat hal yang berbeda. Dia menilai masih kecil kemungkinan saham GOTO jatuh ke level Rp 50. Karena menurutnya kondisi perusahaan masih kuat.

"Cuma ada dua player antara transportasi grab dengan GOTO. Untuk alat pembayaran sisa beberapa pemain? Untuk marketplace sisa beberapa pemain? Dan yang punya ekosistem paling banyak GOTO termasuk paling banyak ekosistemnya," ungkapnya.


Hide Ads