GOTO Masuk Radar Samuel Sekuritas, Ini Rekomendasi Sahamnya!

Dea Duta Aulia - detikFinance
Jumat, 06 Jan 2023 13:01 WIB
Foto: Tim Infografis/Fauzan Kamil
Jakarta -

PT Samuel Sekuritas Indonesia menaikkan rekomendasi saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi beli (buy) dari sebelumnya tahan (hold) dengan target harga saham di level Rp 130/saham dengan potensi kenaikan 35,4%.

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras mengatakan rekomendasi itu diberikan karena top-line atau pendapatan GOTO di kuartal 4-2022 yang positif dan potensi profitabilitas yang lebih cepat dari perkiraan, dimulai dengan margin kontribusi positif tahunan sebesar Rp 869 miliar.

"Kenaikan take rate [besaran komisi], efisiensi yang lebih baik, dan valuasi yang menarik mendorong kami untuk menaikkan rating GOTO menjadi buy dengan target harga Rp 130, mencerminkan rasio nilai enterprise value/pendapatan (EV/sales) sebesar 7 kali untuk full year 2023 (7,01x EV/Sales FY23F)," katanya dalam riset per 5 Januari 2023.

Ia menjelaskan ada sejumlah faktor positif yang perlu diperhatikan dari GOTO. Pertama, PHK massal yang baru-baru ini dilakukan ketika GOTO memberhentikan 12% dari tenaga kerjanya. Langkah ini dapat membantu GOTO memangkas biaya gaji sekitar Rp 477 miliar pada Q4-2022.

GOTO juga telah menggandakan net take rate-nya menjadi 2,8% dengan mengurangi biaya promosi dan fokus pada pengguna dengan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) tinggi yang akan terus menggunakan jasa GOTO terlepas dari promosinya.

Lebih lanjut Farras mengatakan target price Rp 130/saham itu mencerminkan 59,6% dari konsensus analis yang menargetkan harga saham GOTO di level Rp 218/saham dengan perhitungan harga terakhir saham GOTO di level Rp 96/saham per tanggal 4 Januari 2023.

Menurut Farras, sejak mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 11 April 2022, harga saham GOTO sudah terjun 75,13% dan bahkan saat ini tertahan di bawah level Rp 100.

"Namun, kami menilai bahwa terjun bebas saham GOTO bisa menjadi peluang bagi investor untuk mengakumulasi saham GOTO," kata Farras.

GTV dan Pendapatan

Farras mengatakan pihaknya memperkirakan GOTO akan membukukan GTV dan pendapatan bersih masing-masing sebesar Rp 187 triliun dan Rp 4,8 triliun pada Q4-2022, yang mengindikasikan net take rate sebesar 2,34% (naik 113 basis poin/bps secara tahunan/yoy).

Namun dia menegaskan akan ada kemungkinan penurunan net take rate secara kuartalan di Q4-2022, karena Tokopedia mungkin perlu meningkatkan biaya promosinya untuk bersaing dengan Shopee dan TikTok Shop.

"Memasuki tahun 2023, GOTO juga memutuskan untuk menaikkan net take Tokopedia menjadi 4%, yang berpotensi memberikan pendapatan tambahan hingga Rp 2,1 triliun, dengan asumsi nilai transaksi tahunan (annual transacting users atau ATU) konstan," jelasnya.

Bagi Farras, kenaikan take rate sangat penting dalam misi GOTO untuk mencapai profitabilitas lebih cepat. Hal lain yang patut diperhatikan adalah upaya GOTO untuk membukukan margin kontribusi positif dari Gojek dan GoTo Financial pada Q2-2023, yang menurut Samuel Sekuritas sangat mungkin tercapai. Hal ini mengingat GOTO telah menaikkan net take rate Gojek menjadi 20,8% (naik 1.600 bps kuartalan/qoq) dan diperkirakan akan kembali dinaikkan sebesar 150 bps per kuartal sembari mengurangi biaya operasional.

Samuel Sekuritas memperkirakan kenaikan take rate dan upaya GOTO untuk meningkatkan margin kontribusi akan mendongkrak pendapatan GOTO menjadi Rp 19,2 triliun dan menekan rugi bersihnya hingga Rp 1 triliun menjadi Rp 16,5 triliun full year 2023.

"Kami juga memperkirakan GOTO akan mencatatkan margin kontribusi positif tahunan pertamanya Rp 869 miliar. Namun risiko utama GOTO adalah pertumbuhan pendapatan dan GTV yang lebih rendah, burn rate yang lebih tinggi dari perkiraan," tutupnya.




(fhs/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork