Pengumuman adjustment EBITDA PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang akan terjadi lebih cepat dari perkiraan awal mengubah konsensus analis. Target price (TP) saham perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia itu pun meningkat.
Analis CGS-CIMB Ryan Winipta dalam catatan risetnya menyatakan potensi adjustment EBITDA GOTO yang akan positif pada akhir tahun 2023 merupakan sentimen positif, maju lebih cepat setahun dari analisa sebelumnya.
CGS-CIMB, kata Ryan, mengubah rekomendasi saham GOTO dari semula HOLD (Tahan) menjadi TAMBAH. Target harga sahamnya juga naik dari sebelumnya Rp 115 per lembar saham menjadi Rp 150 per lembar saham.
TP baru saham GOTO sebesar Rp150 per saham tersebut, menurut catatan Ryan, mencerminkan perkiraan laba per saham yang lebih tinggi serta kelipatan valuasi untuk segmen layanan on-demand, e-commerce, dan finansial GOTO sehingga berdampak positif kepada grup. Ditambah lagi dengan potensi optimalisasi pendapatan yang bersumber dari pengendalian biaya. Selain itu, dilakukan juga pengenalan fitur baru dalam ekosistem GoTo.
"Selain fundamental, kami pikir GoTo juga harus mendapat manfaat dari potensi inklusi dalam indeks MSCI (Morgan Stanley Capital International) dan FTSE (Financial Times Stock Exchange), bersama dengan pembelian tambahan dari dana institusional lokal," kata Ryan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/2/2023).
Ryan mengatakan GoTo dapat mulai memetik hasil dengan mudah dari upaya menerapkan strategi optimalisasi biaya yang lebih agresif, mengingat perubahan terbaru dalam dewan direksi dan komisaris grup.
Senada dengan CGS-CIMB, tim riset Mandiri Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi BUY (Beli) terhadap saham GOTO. Target harga saham ada di Rp 230 per saham seiring dengan hadirnya sentiment positif baru ini.
Dalam risetnya, Mandiri Sekuritas mencatat proyeksi adjustment EBITDA yang positif pada akhir 2023 adalah lima kuartal lebih cepat dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu pada kuartal pertama tahun 2025. Dengan begitu, GoTo membuktikan kemampuan kompetisinya di industri karena mampu mengejar Shopee (SEA Group) yang ditargetkan mencatatkan titik impas Adjustment EBITDA pada akhir tahun 2023 juta dan BRAB pada paruh kedua tahun 2024.
Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan target pencapaian profitabilitas yang baru ditandai target Adjustment EBITDA yang positif pada akhir tahun ini akan membawa perseroan semakin mendekati arus kas operasional positif. Hal itu disebutnya merupakan hasil dari rencana strategis GoTo yang meliputi optimasi pendapatan (revenue optimization), pengelolaan beban usaha (cost management), serta pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi (ecosystem product growth) untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.
Baca juga: GoTo Pede Bisa Salip Pesaing di Akhir 2023 |
Adapun secara struktur, terang Andre, adjusted EBITDA merupakan proxy indikator untuk menunjukkan arus kas yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis secara mandiri tanpa pendanaan eksternal.
"Sebagai hasil dari pelaksanaan strategi yang terus berlangsung tersebut, Perseroan akan dapat mencatatkan EBITDA yang disesuaikan menjadi positif pada kuartal empat tahun 2023. Perseroan memiliki sumber daya manusia yang tepat, didukung oleh likuiditas yang mencukupi untuk melaksanakan rencana kami, sejalan dengan misi kami untuk membangun ekosistem teknologi paling berdampak di Indonesia, dan mampu memberi nilai positif bagi masyarakat," ujar Andre.
Simak Video "Video: Grab dan Danantara Buka Suara soal Isu Investasi ke GOTO"
(ega/ega)