Rilis perseroan mengenai paparan kinerja indikatif menyebut selain posisi kas sebesar Rp29 triliun, Perseroan juga memiliki fasilitas kredit sebesar Rp4,65 triliun. Sebesar Rp1,5 triliun dari total fasilitas kredit tersebut telah digunakan.
Research Analyst MNC Sekuritas, Andrew Sebastian Susilo, mengungkapkan perkembangan kondisi perekonomian global saat ini berdampak pada meningkatnya perhatian terhadap kondisi operasional perusahaan. Terutama terhadap perusahaan teknologi seperti GOTO.
"Akhir-akhir ini, peran likuiditas menjadi semakin penting. Era suku bunga tinggi yang dimulai tahun lalu telah meningkatkan risiko likuiditas bagi korporasi, terutama bagi perusahaan yang sangat bergantung pada pendanaan dari investor," ungkapnya melalui riset yang dipublikasikan pada akhir pekan kemarin.
Baca juga: Sambut Puasa, IHSG Menghijau |
Sejauh mana perseroan mampu mendanai operasionalnya hingga mampu meraih keuntungan saat likuiditas di pasar mengering, kata Andrew, menjadi salah satu kunci fundamental dan daya tarik bagi investor.
GOTO sendiri dinilai Andrew dalam situasi positif. Selain karena posisi kas yang solid, tentu saja karena keberhasilan menekan biaya promosi dan marketing serta biaya operasional sementara pada saat yang sama tetap mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(dna/dna)