Perusahaan nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan tersebut melepas sebanyak 7,99 miliar saham atau setara dengan 12,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah initial public offering (IPO).
Harga saham yang ditawarkan Rp 1.250 per saham. Sehingga, dana yang diraih dari aksi korporasi ini mencapai 9,99 triliun. Harga penawaran tersebut berada di rentang atas dari harga pada saat masa penawaran awal atau bookbuilding 15-24 Maret lalu di level Rp 1.220 - Rp1.250 per saham.
Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario menilai, secara valuasi harga penawaran NCKL tergolong murah.
"Secara valuasi multiples PE kami nilai harga penawaran NCKL tersebut tergolong discounted, sekitar 16,7x untuk FY22 dengan asumsi annualized net profit untuk FY22 mencapai Rp 5,16 triliun," kata Alif dalam keterangannya, Minggu (16/4/2023).
Sementara, dia menerangkan, pengembangan kendaraan listrik akan berjalan dalam jangka panjang. Menurutnya, hal itu akan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.
"Kami memandang NCKL berpotensi merajai rantai pasok nikel Indonesia, karena memiliki keunggulan esensial yaitu mampu mempenetrasi rantai pasok nikel dari produk class II nikel seperti feronikel, hingga produk hilir prekursor baterai berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat," ujarnya.
Lanjut Alif, produk nikel sulfat ini merupakan produk yang tinggal beberapa langkah lagi menjadi baterai kendaraan listrik. Produk tersebut dapat diolah lebih lanjut menjadi nickel hydroxide yang merupakan katoda dalam baterai tipe NiMH atau dapat diolah melalui proses purifikasi lanjutan untuk kemudian memperoleh katoda untuk baterai NMC maupun NCA.
"Oleh karena itu kami memandang potensi value derivation dari investasi proyek yang dilakukan NCKL sebagai menarik, meskipun untuk cash-in akan membutuhkan waktu beberapa tahun," katanya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(acd/dna)