Pedagang Bakso hingga Warteg Didorong Cari Modal di Bursa, Begini Caranya

Pedagang Bakso hingga Warteg Didorong Cari Modal di Bursa, Begini Caranya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 07 Jun 2023 10:36 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan di BEI Jumat (19/11). IHSG berada pada level 6.720,26.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) melantai di bursa alias go public. Kerja sama ini dilakukan lewat program inkubasi bisnis.

Kerja sama ini ditandai dengan pembukaan perdagangan BEI oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada hari ini, Kamis (7/6/2023). Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Teten Masduki dengan Direktur Utama BEI Iman Rachman.

Dalam sambutannya, Teten mengatakan, peran serta UKM dalam menunjang ekonomi Indonesia terbilang sangat besar, khususnya usaha mikro. Dalam hal ini, ekonomi Indonesia 96% ditopang oleh usaha mikro. Oleh karena itu, ia memandang akselerasi UMKM menuju IPO menjadi salah satu peluang besar dalam meningkatkan ekonomi RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lihat angkanya berpuluh puluh tahun struktur ekonomi RI berat di mikro. Mikro ini berbeda dengan Korea, di sana mikro memang ada yang mandiri tapi sebagian besar menjadi bagian rantai pasok industri. Yang mandiri set up sebagai industri," katanya, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

Bahkan, lanjut Teten, di Indonesia saat ini sekitar 30 juta UMKM masih belum mengakses perbankan dan 6 juta di antaranya menggunakan pembiayaan keluarga. Oleh karena itu, harapannya lewat kerja sama ini, akselerasi dari perkembangan bisnis para pelaku UMKM dapat semakin nyata.

ADVERTISEMENT

"Hari ini baru 33 dari 800 atau sekitar 4% sudah IPO. Terakhir kita ke sini pas Kebab Baba Rafi. Kita harus targeted, kita didik kita bikin shortlist mana yang kita bisa inkubasi dan kita dorong IPO," ujar Teten.

"Memang kalau kita menunggu yang organik tumbuh begitu akan lama. Tadi saya sudah ngobrol, sebenarnya ini sudah banyak kegiatan usaha yang sejenis misalnya warung bakso, warteg-warteg, usaha-usaha lainnya yang bisa kita agregasi sehingga kalau minimumnya nilai Rp 50 miliar itu saya kira bisa. Tapi memang perlu keterlibatan inkubator," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Iman Rachman mengatakan salah satu tantangan dalam pengembangan UKM menyangkut pendanaan. Menurutnya, para UKM ini memandang pendanaan hanya mengenal pinjaman, terutama menyangkut hubungan dengan perbankan.

"Padahal ada skema alternatif pendanaan seperti dalam bentuk pendanaan ekuitas atau modal," imbuhnya.

Ia menambahkan, hal inilah yang menjadi tujuan BEI melakukan penjajakan kerja sama yaitu dengan tujuan mempererat pasar modal dan mendorong insan pelaku UMKM untuk masuk ke pasar modal melalui IPO sebagai akses pembiayaan yang pasti. Adapun pihaknya sendiri menargetkan setelah kerja sama ini pihaknya bisa mengakselerasi hingga 100 UKM bisa IPO.

Lihat juga Video: Kemenkop Minta E-Commerce Take Down Penjual Barang Bekas Impor

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads