PT Bakrie & Brothers Tbk telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022. Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie melaporkan hasil kinerja keuangan perusahaan sepanjang 2022.
Perusahaan dengan kode saham BNBR itu membukukan laba Rp 231,9 miliar, atau naik Rp 211,2 miliar (1.020,7%) dibanding 2021 yakni Rp 20,7 miliar. Kemudian pendapatan bersih naik menjadi Rp 3,62 triliun pada 2022 atau 51,52% dari sebelumnya Rp 2,39 triliun.
"Kami bersyukur bahwa semua kerja keras, langkah efisiensi, dan pengembangan usaha yang dijalankan berdampak positif. Kami yakin ini akan terus berlanjut, seiring dengan bergulirnya sejumlah proyek strategis yang kini tengah dikerjakan," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2023).
Anindya mengatakan kenaikan pendapatan bersih sebagai dampak dari peningkatan kinerja usaha sepanjang 2022. Pada sektor otomotif, pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) secara konsolidasi mencapai lebih dari Rp 1 triliun, terdiri dari unit industri elektrifikasi Rp 148 miliar, serta didukung unit PT Bakrie Autoparts Rp 488,7 miliar, PT Braja Mukti Cakra sebesar Rp 512,8 miliar dan PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa Rp 146,1miliar.
Kemudian bidang manufaktur pipa baja juga masih menjadi kontributor utama peningkatan pendapatan kami tahun ini, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries Rp 2,06 triliun, dan PT South East Asia Pipe Industries Rp 130 miliar. Namun mulai terlihat proyek strategis seperti VKTR sudah dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja Perseroan.
Anindya juga mengatakan bahwa sektor manufaktur menjadi basis bagi BNBR dalam meraih potensi bisnis baru ke depan. Ia mencontohkan unit PT Bakrie Autoparts, yang sejak tahun 1970-an menjadi salah satu sumber pertumbuhan bisnis di bidang industri manufaktur, khususnya industri suku cadang kendaraan.
"Saat ini, pertumbuhan industri komponen otomotif boleh dibilang cenderung organik, di mana kenaikan penjualan dan revenue perusahaan mengikuti pasang-surutnya industri otomotif nasional. Tetapi kemudian kami melihat potensi besar pengembangan dari industri otomotif kami di Bakrie Autoparts. Itulah mengapa kami kemudian membentuk VKTR Teknologi Mobilitas, yang kemudian menjadi business extension sekaligus lokomotif baru industri otomotif kami," demikian kata Anindya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
(ada/ara)