Wamen BUMN Buka-bukaan Kejanggalan di Laporan Keuangan Waskita

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 20 Jun 2023 07:45 WIB
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka-bukaan tentang kejanggalan yang terjadi dalam laporan keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Laporan keuangan Waskita Karya ramai diperbincangkan karena diduga dipoles.

Pria yang akrab disapa Tiko itu menilai, laporan keuangan perusahaan tidak sesuai dengan kondisi faktanya. Pada 2017-2018, perusahaan mencatatkan laba yang sangat tinggi hingga Rp 4,6 triliun, tapi arus kas negatif Rp 19 triliun.

"Pada waktu labanya tinggi itu, cash flow-nya negatif Rp 19 triliun. Jadi ini aneh bahwa, cash flow-nya memang ada tambahan investasi besar sekali. Jadi kita melihat ini ada cash flow operasionalnya negatif, dan ada cash flow dari investment yang besar sekali. Jadi ini yang sedang kita kaji," jelas Tiko dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia, Senin (19/6/2023) kemarin.

Adapun besaran laba tersebut melonjak drastis dari perolehan Waskita Karya pada 2016 yakni Rp 1,8 triliun. Setelah mencatatkan laba tertingginya pada 2017-2018 itu, pada 2019 laba perusahaan turun ke posisi Rp 1 triliun dan bahkan pada 2020 angkanya menurun drastis hingga minus Rp 9,3 triliun. Terakhir, pada 2022 laba perusahaan tercatat Rp 1,7 triliun.

"Artinya apa? Artinya 2018 pernah mencapai laba yang besar sekali, tapi dengan margin tipis, margin tipis ini. Nanti saya tunjukkan dengan cash flow-nya, cash flow-nya negatif," ujarnya.

Tiko memahami bahwa bisnis utama Waskita ialah dalam hal pengembangan infrastruktur jalan tol. Namun belum dapat dipastikan apakah peningkatan laba ini disebabkan oleh divestasi jalan tol maupun kemungkinan adanya tol yang belum di offload dan diakui pendapatannya.

"Ini sebenarnya menjadi pertanyaan. Kenapa ada mencatat laba yang besar sekali padahal cash flow-nya minus begitu? Padahal waktu itu kita melihat publik sedang banyak menerbitkan isu obligasi, penerbitan berbagai instrumen keuangan dan tentunya publik melihat kondisi laporan keuangan waktu itu memang menunjukkan angka baik," jelas Tiko.

"Tapi sebenarnya waktu kita masuk COVID-19 itu kelihatan sekali cash flow-nya sangat negatif. Nah ini kami belum memberikan kesimpulan akhir karena kita sedang investigasi, tapi kita ingin mengetahui komponen apa sebenarnya yang membuat perubahan laba menjadi negatif," sambungnya.

Tiko menegaskan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan seluruh pelaporan keuangan proyek Waskita Karya sesuai. Di sisi lain, belum tentu persoalan ini disebabkan oleh adanya pemalsuan alias fraud. Ia tak menampik kemungkinan adanya diskoneksi kebijakan keuangan.

Di sisi lain, lewat kejadian ini pemerintah pun akhirnya menyadari bahwa sektor jasa konstruksi dalam kondisi bermasalah. Pasalnya, sektor ini punya persaingan yang sangat ketat sehingga margin di industri sangat tipis.

"Margin di industri sanga tipis yang membuat memang pelaporan keuangan antara cash flow dan pendapatan laba ini sering terjadi diskoneksi. Karena memang dengan margin tipis ini kalau ada kesalahan memang menjadi kerugian, yang kemudian kapan dibukukannya," ujarnya.

Lihat Video: Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan






(ara/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork