Argentina Sengaja Lemahkan Peso dan Naikkan Bunga Acuan, Ada Apa?

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 15 Agu 2023 08:35 WIB
Ilustrasi/Foto: dok. Reuters
Jakarta -

Pemerintah Argentina mendevaluasi mata uangnya hampir 18% dan suku bunga acuan naik 21 poin persentase menjadi 118%. Hal itu karena pasar keuangan bergejolak sehari setelah hasil pemilihan kandidat presiden yang mengejutkan.

Anggota Kongres Javier Milei, seorang libertarian sayap kanan yang ingin menghapus bank sentral dan dukung Bitcoin mengguncang pemilihan kandidat presiden pada Minggu (13/8). Ia memenangkan 30% suara, terbesar dengan lebih dari 97% surat suara yang telah dihitung.

"Kami pikir obligasi negara USD Argentina menghadirkan profil risiko-imbalan yang menarik, mengingat valuasinya yang tertekan, korelasi positif terhadap harga komoditas dan potensi perubahan rezim politik," kata Alejo Czerwonko, CIO untuk Pasar Berkembang Amerika di UBS Global Wealth Management dikutip dari Reuters, Selasa (15/8/2023).

Milei menjalankan kampanye dengan berupaya melawan kebijakan pemerintah yang menurutnya telah mengelola ekonomi dengan buruk selama bertahun-tahun. Argentina saat ini menghadapi resesi keenam dalam 10 tahun dengan inflasi lebih dari 100%.

Milei berpendapat bahwa ia bisa mengendalikan inflasi dengan mengganti peso dengan dolar AS, langkah yang banyak ekonom katakan akan menyebabkan kekacauan di sektor keuangan.

Rakyat Argentina yang ingin mengambil arah baru tampaknya tidak terlalu khawatir tentang hal itu. Kerumunan masyarakat pun bertepuk tangan saat Milei menyebut politisi sebagai pelaku kejahatan yang merusak ekonomi.

Obligasi internasional berdenominasi dolar turun, tetapi menekan kerugian dalam perdagangan. Investor asing menjual saham Argentina hingga mendorong Global X MSCI Argentina ETF turun 2,9% dalam perdagangan AS. Indeks lokal S&P Merval juga turun 3,5% selama sesi, tetapi ditutup 3,3% lebih tinggi.

Bank Sentral Argentina mengatakan kurs pertukaran asing (FX) resmi akan ditetapkan pada 350 peso per dolar hingga pemilihan presiden pada Oktober 2023. Peso turun mendekati 10% ke rekor terendah 675 per dolar sebelum berakhir pada 665 menurut data Eikon.

Meski begitu, peso diperkirakan tetap stabil sampai pemilihan. "Langkah untuk mendevaluasi mata uang akan membantu membawanya lebih dekat ke nilai wajar," kata kepala ekonom pasar negara berkembang di Capital Economics, William Jackson.

Tonton juga Video: Melihat Aksi Lionel Messi di Laga Penghormatan untuk Riquelme







(aid/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork