Perusahaan Jepang Ramai-ramai Kasih Insentif Saham ke Karyawan

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 20 Sep 2023 08:35 WIB
Ilustrasi harga saham - Foto: Getty Images/iStockphoto/Orientfootage
Jakarta -

Operator penerbangan Jepang, ANA Holdings (9202.T) berencana memberikan insentif saham senilai sekitar US$ 60 juta atau setara Rp 922,5 miliar (Kurs Rp 15.375) kepada ribuan karyawannya.

Mengutip dari Reuters, Rabu (20/9/2023), belakangan ini perusahaan Jepang memang menggunakan insentif saham sebagai upaya untuk mempertahankan sumber daya manusia (SDM) mereka dan memenuhi permintaan regulator untuk memberikan perhatian lebih kepada karyawan.

Apalagi, saat ini Jepang tengah mengalami kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor industri. Bahkan disebut menjadi tahun yang paling parah dengan angka tenaga kerja yang rendah.

Operator ANA sendiri akan menawarkan 100 saham senilai sekitar US$ 20 masing-masing kepada sekitar 70% dari hampir 45.000 karyawan pada bulan November.

Insentif itu bukan tanpa syarat. Eksekutif administrasi umum ANA Shintaro Takano, mengatakan karyawan harus menyimpan saham mereka selama tiga tahun sebelum mereka dapat menjual atau mentransfernya.

"Insentif saham ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan mempromosikan minat mereka dalam meningkatkan nilai perusahaan," ujarnya.

Langkah ini juga sebelumnya dilakukan oleh perusahaan besar Jepang lainnya seperti Omron (6645.T) dan Sony Group (6758.T). Di Omron, Manajer Umum di Departemen SDM Omron, Hitoshi Tanimura insentif saham dimaksudkan untuk menyelaraskan manajemen, karyawan, dan pemegang saham

Sedangkan di Sony Group, memperkenalkan insentif saham beberapa tahun lalu untuk beberapa tingkat manajemen. Namun baru-baru ini mengubah kerangka kerjanya untuk membuat insentif tersebut lebih menarik.

Menurut data dari Nomura Securities, dalam lima tahun terakhir, jumlah perusahaan Jepang yang menawarkan kompensasi berbasis ekuitas kepada karyawan meningkat dua kali lipat menjadi 966. Nomura merupakan sekuritas yang mewakili seperempat dari sekitar 3.900 perusahaan yang terdaftar di bursa.

Kompensasi berbasis saham, terutama bagi para manajer, menjadi populer setelah mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memperkenalkan reformasi tata kelola perusahaan hampir 10 tahun yang lalu yang menjadikan insentif tersebut lebih dapat dikurangkan dari pajak.

Meskipun popularitasnya meningkat, hanya seperempat dari 100 perusahaan teratas di Jepang yang memiliki insentif saham karyawan. Lebih banyak perusahaan di Amerika Serikat dan Jerman yang diperkirakan perusahaan konsultan Human Resources Governance Leaders ada sebanyak 80% perusahaan memberikan insentif saham.

Lihat juga Video 'PM Jepang soal Buang Limbah Nuklir ke Laut: Aman!':






(ada/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork