PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menerima kucuran dana dari International Finance Corporation (IFC), lembaga keuangan global yang menjadi bagian dari Grup Bank Dunia. Adapun dana tersebut senilai senilai US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.500/US$).
Untuk diketahui, IFC merupakan lembaga pembangunan global yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang, di lebih dari 100 negara. Pada tahun fiskal 2023, IFC menginvestasikan US$ 43,7 miliar atau setara Rp 677 triliun kepada perusahaan swasta dan lembaga keuangan di negara berkembang.
Adapun salah satu yang menjadi syarat investasi IFC adalah perusahaan yang mempunyai prospek untuk untung. Sehingga kemitraan investasi ini menunjukkan kepercayaan IFC kepada GOTO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IFC Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste Euan Marshall menjelaskan keputusan berinvestasi ke GOTO dalam rangka mendorong inklusi keuangan dan keberlanjutan di Indonesia.
Lebih lanjut dia memuji kepemimpinan GOTO yang terus berupaya dalam menjawab tantangan perubahan iklim serta kontribusi GOTO dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Bagi kami, investasi ini menjadi kontribusi penting dalam memperluas upaya-upaya tersebut, dan menegaskan kekuatan yang dimiliki teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (3/10/2023).
Sementara itu, Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo menekankan investasi strategis yang dilakukan IFC di GoTo juga merefleksikan visi bersama dalam meningkatkan akses dan peluang di Indonesia. Menurutnya hal ini juga menegaskan posisi GOTO dalam praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) di kawasan ini, serta reputasi global IFC sebagai pendukung praktik terbaik LST.
"Kami bangga dapat bermitra dengan IFC, yang merupakan pemimpin di bidang pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk mewujudkan dampak signifikan bagi masyarakat dan bumi," jelas Patrick.
Dia berharap kesepakatan yang diumumkan pada Selasa (3/10) mampu memperluas manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim.
"Kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo seiring langkah kami menjawab kebutuhan para pengguna, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka," kata Patrick.
Kedua institusi ini akan berkolaborasi dalam mendorong pendalaman inklusi keuangan di Indonesia, di mana 97 juta masyarakat berusia dewasa belum atau kurang mendapatkan akses ke layanan perbankan (unbanked). Selain itu, kolaborasi keduanya juga untuk memperkuat dan meningkatkan strategi dan implementasi LST GoTo.
Kemitraan ini juga mencakup komponen non-finansial untuk mendukung perusahaan dalam transisi para mitra pengemudi menuju penggunaan kendaraan listrik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengintegrasikan berbagai praktik bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan bisnis netral karbon.
Penerbitan Saham Baru
Terkait dengan mekanisme investasi, dalam hal ini GOTO akan menerima investasi tersebut melalui penerbitan saham baru guna menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
GOTO akan menerbitkan sejumlah saham baru yang akan diambil bagian seluruhnya oleh Bhinneka Holdings (22) Limited, entitas independen. Bhinneka akan memperoleh dana untuk melakukan pembelian saham baru GOTO melalui penerbitan instrumen obligasi bersifat ekuitas (exchangeable bond) kepada IFC dan firma investasi privat Franke & Company, Inc. dengan nilai US$ 150 juta.
Instrumen obligasi yang diterbitkan Bhinneka itu bisa ditukarkan dengan saham Seri A GOTO yang telah dibeli Bhineka pada harga penukaran Rp 135, yang merupakan premium sebesar (50%) dari harga rata-rata tertimbang saham GOTO sebulan terakhir per2 Oktober 2023. Instrumen efek bersifat utang ini memiliki tingkat kupon sebesar 5% per tahun yang dibayarkan dua kali dalam satu tahun dan akan jatuh tempo pada Oktober 2028.
Sebagaimana telah disetujui sebelumnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2023, dana aksi korporasi ini akan dipakai untuk modal kerja GOTO dan anak perusahaan.
Bertindak sebagai bank penempatan (joint placing agent) untuk penerbitan instrumen efek bersifat utang kepada investor ini ialah Citigroup Global Markets Limited dan Goldman Sachs (Singapore) Pte.
Manajemen GOTO mengungkapkan, sampai saat ini, GOTO mencatatkan kemajuan yang baik dalam mewujudkan Komitmen Tiga Nol, yaitu Nol Emisi, Nol Sampah, dan Nol Hambatan, pada tahun 2030.
Kemajuan tersebut di antaranya ditunjukkan melalui uji coba terbatas kendaraan listrik roda dua di kawasan Jakarta Selatan, upaya mengurangi pengemasan berlebihan dan sampah sekali pakai dari unit bisnis On-Demand Services (Gojek) dan E-Commerce perseroan (Tokopedia), serta berbagai inisiatif lain untuk mewujudkan inklusi keuangan dan penghidupan yang berkesinambungan bagi para mitra pengemudi dan pedagang.
(prf/ega)