Telkom Indonesia disebut ingin menjual saham bisnis pusat datanya. Kesepakatan penjualan dikabarkan terlaksana pada paruh kedua 2024.
Telkom disebut sedang dalam proses memilih penasihat keuangan dan mempertimbangkan jumlah saham yang akan dijual. Informasi ini diungkap Senior Vice President Corporate Communication dan Investor Relations Telkom Ahmad Reza yang dilansir melalui Reuters.
Menurut dua sumber anonim yang mengetahui rencana tersebut, penjualan saham minoritas Telkom bakal dimulai pada Maret 2024. Nilai bisnis pusat data Telkom sendiri diperkirakan mencapai lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 15 triliun (kurs Rp 15.776).
Kendati demikian, Reza tidak berkomentar ketika dikonfirmasi tentang besaran kepemilikan, waktu penjualan dimulai, maupun valuasinya. Namun, ia mengatakan monetisasi bisnis data center masih dalam pembahasan. Telkom belum mempunyai target khusus.
Namun, kerja sama dengan mitra strategis global atau investor finansial yang diharapkan dapat membantu Telkom memperluas bisnis pusat data secara lokal maupun internasional.
Sebagai grup telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom diketahui memiliki 28 pusat data. Jumlahnya 23 di dalam negeri dan lima di luar negeri, menurut laporan tahunan tahun 2022.
Masih menurut laporan tahunan perusahaan, Telkom diketahui bersaing dengan sejumlah perusahaan yang telah mendirikan pusat data. Di antaranya seperti DCI Indonesia, Princeton DG, dan NTT Communication.
"Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penetrasi internet di seluruh dunia, bisnis data center menjadi aset yang menarik untuk berinvestasi, termasuk di Indonesia," kata Reza dilansir dari Reuters, Selasa (6/2/2024).
Permintaan investor global terhadap aset infrastruktur seperti pusat data di Asia Tenggara sendiri meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini di tengah prospek pertumbuhan kawasan dan keuntungan sektor yang disinyalir bakal stabil dalam jangka panjang.
(das/das)