Apple bakal melakukan program pembelian kembali atau buyback saham terbesarnya dalam sejarah. Apple membeli kembali sahamnya yang dilepas ke publik senilai US$ 110 miliar atau sekitar Rp 1.779 triliun (kurs Rp 16.180).
Hal ini berdampak langsung pada kenaikan saham raksasa elektronik Amerika Serikat (AS) di Wall Street. Saham Apple naik 6% kemarin. Lonjakan saham Apple menyusul laporannya meningkatkan nilai pasar sahamnya lebih dari US$ 160 miliar.
Dilansir dari Reuters, Jumat (3/5/2024), saham Apple telah berkinerja buruk di bawah perusahaan Teknologi Besar lainnya dalam beberapa bulan terakhir. Saham Apple memang sedang berjuang keras dengan lesunya permintaan iPhone dan persaingan ketat di pasar konsumen China. Padahal selama ini Apple sudah lama dianggap sebagai saham wajib yang harus dimiliki di Wall Street.
Dari segi kinerjanya, apa yang sudah dicapai Apple tidak terlalu buruk. Laba per saham Apple per kuartal sebesar US$ 1,53 per saham, di atas perkiraan Wall Street sebesar US$ 1,50 per saham. Bahkan perusahaan meningkatkan dividen tunai sebesar 4%.
Pendapatan fiskal kuartal pertama turun 4% menjadi US$ 90,8 miliar. Namun jumlah itu lebih kecil daripada perkiraan analis yang mengungkapkan pendapatan turun sebesar US$ 90,01 miliar.
CEO Apple Tim Cook mengatakan pertumbuhan pendapatan akan kembali pada kuartal dua tahun ini. Pihaknya pede perusahaan mungkin akan mendapatkan kembali pijakannya di pasar ponsel pintar, termasuk di pasar China. Tapi memang persaingan yang ketat dan tantangan peraturan memang tak bisa dihindarkan.
Apple menghadapi banyak tantangan dalam bisnisnya. Saingan smartphone seperti Samsung Electronics juga telah memperkenalkan perangkat pesaing yang ditujukan untuk menampung chatbot kecerdasan buatan.
"Penjualan iPhone masih mengalami "pertumbuhan di beberapa pasar, termasuk China," tegas Tim Cook.
Penurunan pendapatan Apple di China pun tidak terlalu signifikan seperti yang diperkirakan para analis. Penjualan di seluruh China tercatat sebesar US$ 16,37 miliar untuk 3 bulan pertama 2024. Angka ini masih atas ekspektasi analis sebesar US$ 15,59 miliar.
Penjualan di segmen layanan Apple, yang juga mewakili penawaran Apple Music dan TV, naik menjadi US$ 23,87 miliar, di atas ekspektasi analis sebesar US$ 23,27 miliar. Kemudian penjualan Mac tumbuh menjadi US$ 7,5 miliar dibandingkan dengan perkiraan $6,86 miliar.
Namun penjualan produk iPad turun menjadi US$ 5,56 miliar, jumlahnya juga di bawah ekspektasi analis sebesar $5,91 miliar.
Di segmen perangkat wearable perusahaan, yang mewakili penjualan Apple Watch dan headphone AirPods, penjualan juga turun menjadi US$ 7,91 miliar, dibandingkan perkiraan analis sebesar US$ 8,08 miliar.
(acd/kil)