PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengusulkan nama Patrick Sugito Walujo, Direktur Utama GoTo menjadi calon pemegang saham Seri B atau Saham dengan Hak Suara Multiple (SDHSM) alias Multiple Voting Share (MVS). Namun hal itu masih menunggu persetujuan dari pemegang saham independen.
Usulan tersebut menjadi satu dari sejumlah agenda penting GOTO dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 11 Juni 2024.
"Dalam agenda RUPST-RUPSLB, perseroan juga akan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan pembelian kembali saham (share buyback) Rp 3,2 triliun atau setara US$ 200 juta," tulis manajemen GoTo dalam keterangan resmi, Senin (20/5/2024).
Saham MVS ini bermula ketika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penerapan Klasifikasi Saham dengan Hak Suara Multipel oleh Emiten dengan inovasi dan tingkat pertumbuhan tinggi yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas berupa saham.
Beleid ini membuka pintu bagi perusahaan startup'new economy' dengan kriteria inovasi baru. Melalui produktivitas dan pertumbuhan tinggi (unicorn) untuk melakukan penawaran umum efek, dalam hal ini penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Saham MVS ini akan memberikan kekuatan untuk melakukan voting lebih besar kepada manajemen direksi sehingga kebijakan strategis perusahaan sesuai dengan visi dan misi manajemen direksi atau pendirinya, agar tujuan dan perkembangan bisnis dapat terus berjalan.
"Ketika GoTo IPO pada 11 April 2022, dengan menawarkan saham Seri A kepada publik, di lain pihak untuk saham Seri B (MVs) ada lima pihak yang memegang saham dengan lebih satu satu suara ini," tulis GoTo.
Kelimanya yakni Komisaris GoTo dan pendiri Tokopedia William Tanuwijaya dengan kepemilikan terbesar yakni 1,05% saham MVS, Direktur GoTo Melissa Siska Juminto 0,09%, Komisaris dan mantan Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo dengan kepemilikan 0,56%, Co-Founder Gojek Kevin Bryan Aluwi dengan kepemilikan 0,27%, dan PT Saham Anak Bangsa.
(anl/ega)