WIKA Buka-bukaan Persiapan Jelang Merger dengan PTPP

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 12 Des 2024 20:45 WIB
WIKA/Foto: Danang Sugianto
Jakarta -

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA tengah melakukan sejumlah persiapan jelang proses merger dengan PT PP (Persero) Tbk (PTPP). Langkah ini masuk ke dalam rencana pemerintah melakukan merger tujuh BUMN Karya.

Dalam rencana besarnya, pemerintah akan membentuk tiga holding BUMN Karya. WIKA dipasangkan dengan PTPP, PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjadi induk holding Brantas Abipraya dan Nindya Karya, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan dilebur dengan PT Hutama Karya (Persero).

Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, perusahaan siap mengikuti arahan dari pemerintah. Selaras dengan persiapan merger ini, WIKA tengah melakukan sejumlah persiapan, salah satunya dengan menyiapkan sistem.

"Arahan terakhirnya kita diminta untuk menyiapkan sistemnya, mengevaluasi kesiapan sistem. Kemudian juga mengkaji kondisi-kondisi, sistem-sistem, atau prosedur-prosedur di perusahaan. Supaya nanti kalau seandainya itu (merger) dilakukan, WIKA sudah siap untuk mengerjakan," kata Mahendra di kawasan proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zone 1, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (12/12/2024).

Arahan untuk menyiapkan sistem ini datang dari para pemegang saham WIKA. Mahendra tidak banyak bicara tentang proses merger ini. Ia juga mengaku belum mengetahui arah dari fokus perusahaan usai merger.

Ia juga belum dapat menyampaikan detail proses merger tersebut. Mahendra bilang, pihaknya akan berfokus pada proses kajian dan evaluasi terlebih dulu agar saat merger tiba, WIKA telah siap.

"Nanti kita tinggal tunggu arahan pemegang saham.Nanti intinya sih apapun yang menjadi program pemerintah,karena WIKA ini adalah value creation dan agent development, ya kita siap melakukan," ujar Mahendra.

Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Kementerian BUMN membahas rencana pemangkasan BUMN Karya dari 7 menjadi 3.

Menurut Erick, proses pemangkasan BUMN Karya tidak akan mengganggu penugasan yang telah diberikan. Ia juga memastikan tidak akan ada masalah di kemudian hari jika rencana tersebut benar dieksekusi.

"Tadi kita sudah bicara, menjelaskan bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk. Jadi, ini hanya bagian kita restrukturisasi tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan. Justru ini yang kita pastikan bahwa perlu percepatan jadi itu bukan sesuatu isu yang menjadi kemudian hari ini insyaallah nanti kita laksanakan," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2024).

Erick belum mau membocorkan kapan Pemangkasan BUMN Karya ini akan dieksekusi. Sementara itu, Wakil Menteri Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menjelaskan bahwa pemangkasan jumlah BUMN Karya bukan berupa merger.

"Ini bukan merger ya. Jadi kita inbrengkan, bukan merger. Jadi ini yang kita sedang selesaikan PP, Waskita jadi anaknya Hutama Karya. Jadi memang ini bukan modelnya, bukan merger. Kita modelnya dijadikan atas ke bawah gitu ya," jelasnya.

Penentuan pembagiannya nanti akan ditentukan sesuai dengan kompetensi masing-masing perusahaan. Nantinya, ada BUMN yang punya spesialisasi menggarap proyek tol, real estate, gedung, dan lainnya.




(shc/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork