Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mencetak laba bersih sepanjang 2024 sebesar Rp 825,59 miliar. Angka ini tumbuh 82,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 451,79 miliar.
Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana mengatakan Kinerja positif dari bottom line ini melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 10% year on year (yoy). Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) dan efisiensi biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
Adapun harga jual rata-rata CPO pada 2024 sebesar Rp 12.230/kg, naik 11,6% dari harga jual rata-rata tahun 2023 sebesar Rp 10.959/kg. Sementara itu, harga jual rata-rata PK sebesar Rp 6.782/kg, meningkat 56,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan harga rata-rata CPO dan PK ini mampu mengompensasi volume penjualan keduanya yang masing-masing turun 8,5% yoy dan 27,3% yoy, sehingga kinerja keuangan TLDN tetap positif.
Pada 2024, TLDN membukukan pendapatan sebesar Rp 4,21 triliun, atau 5,1% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan sebesar Rp 3,85 triliun berasal dari penjualan CPO, tumbuh 2,1% yoy. Kemudian, sebesar Rp 271,77 miliar dari penjualan PK, tumbuh 13,5% yoy.
Di samping itu, pihaknya juga mampu menekan biaya produksi pada 2024 menjadi Rp 2,76 triliun, lebih rendah 6,2% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,94 triliun. Penurunan biaya produksi ini dilakukan secara efektif dengan tetap menjaga kinerja perkebunan kelapa sawit perusahaan.
Dari sisi kinerja operasional, sepanjang tahun 2024 total produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 1,22 juta ton, tumbuh 0,5% yoy di tengah adanya tantangan dampak dari anomali cuaca.
"Peningkatan produksi TBS ini merupakan hasil penerapan praktik perkebunan seperti konsistensi aplikasi pemupukan, pemeliharaan, infrastruktur, optimalisasi kegiatan panen dan pemanfaatan teknologi dalam operasional kebun," kata Wishnu dalam keterangannya, Senin (24/3/2025).
Selain itu, Wishnu menambahkan pada tahun lalu perusahaan juga telah melakukan hilirisasi produk PK menjadi Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE) melalui Pembangunan Kernel Crushing Plant (KCP). TLDN mulai mencatatkan pendapatan sebesar Rp 89,89 miliar dari penjualan CPKO dan Rp 3,66 miliar dari penjualan PKE.
"Kami terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan kinerja keuangan dan operasional perusahaan dengan berbagai upaya yang terukur dan terarah, sebagai bentuk komitmen kami sebagai perusahaan terbuka," tambah Wishnu.
Simak juga Video 'Jaksa Agung: Pejabat KLHK Tersangka Dugaan Korupsi Tata Kelola Sawit':
(kil/kil)