PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank, IDX: BBKP) terus memperkuat fundamental keuangannya dengan mengoptimalkan kualitas aset melalui skema asset swap. Dalam skema ini, aset non-produktif berupa portofolio kredit bermasalah (NPL) dan kredit yang telah dihapus buku ditukar dengan aset produktif berupa sukuk yang diterbitkan oleh PT TBS Energi Utama Tbk (TBS).
Transaksi ini merupakan bagian dari strategi KB Bank untuk memperbaiki kualitas portofolio asetnya, dengan tujuan untuk melakukan pemulihan atas aset non-produktif serta meningkatkan proporsi aset produktif. Hal ini akan membuka peluang ekspansi yang lebih besar guna mendorong pertumbuhan margin bunga bersih (NIM). Dengan komposisi aset yang lebih sehat, KB Bank akan memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menyalurkan kredit dan meningkatkan profitabilitas jangka panjang.
"Optimalisasi aset melalui skema asset swap ini adalah langkah nyata dalam upaya transformasi dan turnaround KB Bank menuju profitabilitas yang berkelanjutan. Kami mengganti aset non-produktif dengan sukuk yang memiliki nilai lebih stabil, sehingga dapat memperkuat struktur keuangan dan menciptakan pertumbuhan yang lebih sehat," ungkap Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).
Sejak memulai proses transformasi setelah bergabung dengan KB Financial Group, institusi keuangan terbesar dari Korea Selatan, KB Bank telah secara konsisten melaksanakan berbagai langkah strategis untuk memperbaiki kualitas aset, meningkatkan likuiditas, dan memperkuat efisiensi operasional.
Hingga tahun 2024, emiten berkode saham BBKP ini mampu membukukan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp 909 miliar atau tumbuh 49,20% secara year-on-year. Selain ditopang strategi ekspansi yang terukur dan pengendalian beban secara efisien, pertumbuhan ini juga didorong upaya KB Bank dalam memperbaiki kualitas asetnya.
Rasio kredit berkualitas rendah atau loan-at-risk (LAR) pada tahun 2024 berhasil ditekan menjadi 23,10% dari sebelumnya 39,77% di tahun 2023. Demikian juga untuk rasio NPL, dimana rasio NPL bruto membaik menjadi 8,74% dari 9,70% di tahun sebelumnya, sementara NPL net turun menjadi 4,38% dari 4,95%.
Hasilnya, KB Bank dapat memperbaiki margin bunga bersih (NIM) tahun 2024 menjadi 1,31% dari 0,78% pada tahun sebelumnya. Transaksi asset swap ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan pemulihan KB Bank, sekaligus mendukung visi Bank untuk menjadi penyedia layanan perbankan terbaik.
KB Bank terus memanfaatkan inovasi keuangan untuk mengelola risiko dan meningkatkan efisiensi permodalan. Skema asset swap dengan sukuk ini tidak hanya menjadi strategi mitigasi risiko terhadap aset non-produktif, tetapi juga mencerminkan komitmen KB Bank dalam menerapkan strategi pertumbuhan yang lebih sehat, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi pemegang saham serta nasabah.
Tahun 2025 menjadi momen kebangkitan KB Bank, dimana berbagai inisiatif strategis yang telah dijalankan mulai menunjukkan hasil positif. Dalam dua bulan pertama tahun ini, KB Bank berhasil mencatatkan laba bersih secara akumulatif, menandai awal dari tren pemulihan yang lebih kuat.
Peningkatan kualitas aset yang signifikan serta efisiensi operasional yang lebih baik menjadi faktor utama dalam perbaikan profitabilitas Bank.
Selain perbaikan kualitas aset, KB Bank juga terus mempercepat digitalisasi. Pada kuartal kedua 2025, implementasi Next Generation Banking System (NGBS) akan selesai, memberikan dampak positif pada operasional Bank. Dengan sistem yang lebih efisien, proses yang lebih cepat, serta layanan yang lebih aman dan nyaman, KB Bank siap untuk semakin memperkuat posisinya di industri perbankan yang semakin digital.
Inovasi dan fokus pada efisiensi menjadi kunci bagi KB Bank dalam memberikan layanan perbankan modern yang responsif terhadap kebutuhan nasabah, sekaligus memperkuat daya saing di pasar.
Simak Video "Sukuk Gold Ownership Program : Pilihan Investasi yang Aman dan Berkelanjutan Bagi Nasabah Prioritas "
(ega/ega)