Kinerja keuangan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) diramal gigit jari seiring turunnya minat dunia terhadap batu bara. Laba dan pendapatan emiten Garibaldi Thohir ini disebut masih akan terkoreksi pada kuartal II tahun 2024 lantaran permintaan batu bara amblas di sejumlah negara.
Mengutip analisa pasar Indo Premier, Rabu (30/7/2025), laba bersih AADI diperkirakan anjlok 21% di kuartal II-2025 akibat harga jual rata-rata batu bara yang terus menyusut dan terkoreksi sepanjang tahun 2025. Kendati pemerintah telah memberi insentif royalti batu bara hingga 4% kepada pemegang IUPK, penurunan harga jual batu bara disebut masih menghantui kinerja AADI.
Sementara itu, rasio pemanfaatan alat berat (stripping ratio/SR) diperkirakan meningkat menjadi 3,8x pada kuartal II-2025, naik 19% dari kuartal sebelumnya. Namun angka ini masih di bawah target tahun penuh FY25F sebesar 4,3x, akibat curah hujan yang tinggi sepanjang tahun.
"Pemulihan volume penjualan pada kuartal II-2025 dibanding kuartal I-2025 tampaknya juga masih terbatas, karena curah hujan yang tetap tinggi secara tidak biasa sepanjang April hingga Mei. Selain itu, terdapat risiko tambahan dari penerapan HBA terhadap ekspor," tulis analisa market Indo Premier beberapa waktu lalu.
(ara/ara)