Pangsa Pasar Naik Jadi 31%, Sampoerna Cetak Laba Rp 2,1 T

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 30 Jul 2025 22:11 WIB
Ilustrasi.Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan pertumbuhan pangsa pasar menjadi 31% di semester I-2025, dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Capaian ini memperkuat posisi Sampoerna sebagai pemimpin pasar industri hasil tembakau nasional (IHT).

Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, mengaku banga dengan torehan tersebut. Menurutnya, hal ini tak terlepas dari peran pemerintah yang telah menjaga iklim usaha tembakau dengan tidak menaikan tarif cukai tahun ini.

"Kami berharap Pemerintah dapat mempertimbangkan untuk melanjutkan kebijakan ini guna mendukung tujuan pertumbuhan ekonomi, menjaga serapan tenaga kerja dan penerimaan negara, serta menjaga kelangsungan usaha para pelaku industri legal," ujar Ivan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/7/2025).

Sementara itu, Sampoerna mencatat volume penjualan sebanyak 39,3 miliar batang. Angka tersebut menurun imbas tren downtrading perpindahan dari produk premium ke produk yang lebih murah.

Sedangkan untuk beban pajak satu kali untuk beberapa tahun fiskal sebelumnya pada kuartal II-2025 sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK).

Tanpa mengikutsertakan pencatatan beban tersebut, laba bersih Sampoerna di Semester I-2025 relatif sebanding dengan periode yang sama tahun lalu. Namun jika dihitung dengan beban pajak satu kali, laba bersih Sampoerna menjadi Rp 2,1 triliun atau turun 36%.

Dalam lima tahun terakhir, Ivan menyebut, kinerja industri hasil tembakau masih menghadapi tantangan dipicu oleh kenaikan kebijakan tarif cukai signifikan di tengah menurunnya daya beli para perokok dewasa sejak masa pandemi COVID dan tekanan ekonomi akibat situasi geopolitik.

Kondisi ini mendorong maraknya peredaran rokok ilegal di Indonesia yang secara langsung merugikan pelaku usaha legal, sekaligus juga menurunkan potensi penerimaan negara dari sektor cukai dan pajak secara keseluruhan.

Namun, Ivan mengapresiasi kerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang tegas menindak rokok ilegal, baik melalui edukasi maupun penindakan. Menurutnya, langkah ini menjadi upaya dalam mengamankan penerimaan negara.

"Komitmen ini sangat krusial bagi kelangsungan industri hasil tembakau dan kami mendukung penuh upaya kolektif ini," jelasnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik




(hns/hns)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork