Kisah Asal Batu Akik di RI, Mulai Safir Hingga Giok

Kisah Asal Batu Akik di RI, Mulai Safir Hingga Giok

- detikFinance
Senin, 16 Mar 2015 06:47 WIB
Kisah Asal Batu Akik di RI, Mulai Safir Hingga Giok
Batu akik merupakan kelompok batu mulia yang sangat populer saat ini di Tanah Air. Sebut saja jenis bacan yang berwarna hijau dan banyak ditemukan di Halmahera, Maluku Utara dan Palu, Sulawesi Tengah. Selain itu, ada juga batu safir yang dominan berwarna biru, dan banyak lagi ragamnya.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, beragamnya warna-warna pada batu akik tersebut, karena proses pengotoran magma cair oleh batuan atau tanah di sekitarnya. Peristiwa ini terjadi saat terangkatnya cairan magma dari perut bumi ke permukaan tanah melalui proses vulkanik.

"Ketika proses naiknya magma ke permukaan, magma cair ini mengalami pendinginan atau proses hidrotermal dan membeku sehingga terjadi pengkristalan," ujar Surono, kepada detikFinance.

Proses batuan kristal ini, unsur-unsur tanah dan batuan sekitarnya 'mengotori' atau memberikan warna pada batuan akik. Setiap batu akan memiliki warna yang berbeda-beda, tergantung kondisi tanah atau batuan di sekitarnya. Hal ini lah yang membuat setiap daerah di Indonesia, memiliki jenis dan warna batu yang berbeda-beda.

"Proses 'pengotoran' ini yang akan membentuk batuan itu mempunyai jreng yang berbeda-beda, warna dan sebagainya," ucapnya.

Terkait warna batu akik yang beragam berkilau berkilau, hal tersebut terjadi karena keahlian para pengerajin batu akik dalam proses pengasahan atau penggosokan untuk membentuk batu akik.

"Bagaimana batu ini digosok sehingga membentuk batu yang jreng sekali, itu hanya para ahli perajin batu akik yang bisa. Seorang ahli geologi sekalipun sulit menentukan mana batu akik yang harganya mahal. Bahkan saya sendiri bisa tertipu, karena saya mengerti jenis batu, tapi tidak spesifik seperti batu akik," tutupnya. (dnl/dnl)
Hide Ads