Selama ini, Pertamina yang membawa bendera Pertamina Algeria sudah memproduksi sekitar 39.000 BOEPD di Aljazair.
"Tiap tahun kami mengajukan plan of development dan plan of budgeting ke pihak Aljazair. Tahun ini Pertamina mengajukan untuk meningkatkan produksi hingga 54,3 ribu BOEPD," kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, di sela-sela peninjauan Menteri BUMN Rini Soemarno ke Lapangan Migas MLN di kawasan Gurun Sahara Provinsi Ourgla, Aljazair, Selasa (26/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kepercayaan yang diberikan ke Pertamina. Ini anomali, karena saat ini Aljazair sedang menahan produksi minyak nasionalnya. Dengan keluarnya izin ini, maka ini bukti Aljazair melihat Pertamina sebagai partner yang bisa diandalkan," kata Wianda.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Pertamina International Exploration and Production (PIEP), Slamet Riyadhy, mengatakan peluang untuk meningkatkan produksi minyak di Aljazair bisa ditingkatkan. Pertamina memiliki kemampuan dan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Alnaft dan Sonotrach (perusahaan migas nasional Aljazair).
"Kami sangat berterima kasih kepada Alnaft dan Sonotrach yang selama ini memberi dukungan ke Pertamina," kata Slamet.
Peningkatan produksi minyak di Aljazair ini akan menjadi bagian dari target 600.000 barel per hari pada 2025 dari lapangan-lapangan migas dari luar negeri, dalam rangka kedaulatan energi Indonesia.
Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina Algeria, Djoko Iman Hardjo, mengatakan Pertamina akan melibatkan semua anak perusahaan untuk mendukung peningkatan operasi migas di Aljazair. Terkait hal ini, Djoko akan terus melakukan negosiasi dengan pihak Aljazair.
Saat ini Pertamina memiliki kepemilikan di tiga lapangan Migas di Aljazair. Khusus di lapangan MLN (Menzel Lejmat North), Pertamina yang memiliki share 65% juga menjadi operator. Ini merupakan pengalaman pertama Pertamina menjadi operator lapangan migas di luar negeri.
Selain MLN, Pertamina juga memiliki kepemilikan di dua lapangan lainnya, yaitu di Orhud dan EMK. Di Orhud, Pertamina memiliki share 3,73% dan di EMK memiliki 16,90%.
Selain di Aljazair, saat ini Pertamina juga mencari minyak dari Malaysia dan Irak. Total produksi minyak dan gas yang dilakukan Pertamina dari lapangan migas di Aljazair, Irak, dan Malaysia saat ini mencapai 114.200 barel setara minyak per hari. (asy/feb)