Cerita PLN Pasok Listrik Hingga ke Daerah Pedalaman

Cerita PLN Pasok Listrik Hingga ke Daerah Pedalaman

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 19 Des 2016 19:33 WIB
Foto: Dok. PLN Area Kotabaru-Kalsel
Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir, mengatakan masih ada sekitar 12.000 desa di Indonesia yang belum merasakan listrik dengan optimal. Dari angka 12.000 tersebut, 5.000 desa diantaranya bahkan belum pernah merasakan listrik sama sekali.

Untuk itu PLN sebagai satu-satunya BUMN yang bertanggung jawab dalam menerangi Indonesia memiliki program melistriki nusantara.

"Yang kami akan bangun tahun ini adalah sekitar 2.500 desa yang belum terlistriki. 12.000 masih ada spot-spot kosong. Tapi ada hampir 5.000 desa yang belum terlistriki. Ini masih jauh, tapi menurut hemat kami, ini bisa kami kejar," kata dia saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (19/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengakui tugas PLN dalam melistriki Indonesia sangat besar. Tidak hanya untuk pembangunan pembangkit, namun dukungan terhadap infrastruktur lainnya seperti transmisi dan gardu induk pun membutuhkan usaha yang cukup besar.

Setidaknya ada 46.000 km transmisi yang harus dibangun di seluruh Indonesia, yang jumlahnya beragam dari 500 kv, hingga 20 kv untuk masuk ke desa-desa. Ia bercerita bagaimana PLN harus membangun transmisi dari satu desa ke desa lainnya di daerah pedalaman yang jaraknya belasan kilometer, dengan jumlah Kepala Keluarga yang beragam.

"Tahun ini kami masuk ke 800 desa yang belum pernah ada listriknya, yang sejak kita merdeka, mereka belum pernah dapat cahaya dari listrik," tutur Sofyan.

Belum lagi tantangan melistriki di daerah pedalaman, di mana petugas PLN harus menerjang sungai dan bukit hingga waktu berbulan supaya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) bisa sampai di perbukitan yang terdapat di Kalimantan Utara.

"Jadi dia pakai kapal rakit, dibelah sampai dua belas biji, dirangkai, dia melawan arus tujuh jam. Habis itu jalan darat lagi, habis itu naik ke bukit sampai dua bulan, ditarik sama puluhan orang sampai ke atas, baru diesel itu bisa hidup. Dan ini melawan arus sungai selama tujuh jam. Tapi ya ada orang Indonesia di situ," ungkap Sofyan.

"Distribusi tidak boleh ditawar. Harga bisa cross subsidi. Berapa lah yang di luar itu. 3.000, 4.000 MW? Di Jawa berapa? 35.000 MW. Walaupun cost-nya ada, walaupun tingkat kesulitannya sangat luar biasa," pungkasnya. (hns/hns)

Hide Ads